Rahasia Kebijaksanaan Laurelia

By Sylvana Toemon, Rabu, 18 April 2018 | 12:00 WIB
Rahasia Kebijaksanaan Laurelia (Sylvana Toemon)

Ratu Laurelia sudah menjadi ratu sejak ia berusia 15 tahun. Karena ayah dan ibunya, Raja dan Ratu Kerajaan Akasia, meninggal dalam suatu kecelakaan.  Namun, selama tiga tahun ini, Ratu Laurelia berhasil memerintah dengan baik. Semua berkat seekor burung hantu. Namanya Strigi.

Sayap Strigi dulu pernah patah. Laurelia yang merawatnya di kamarnya. Saat itu, ia masih berusia 8 tahun. Ternyata, Strigi adalah burung hantu ajaib. Selain bisa bicara, ia juga sangat bijaksana. Sebelum terbang pergi, Strigi berjanji akan datang menolong saat Laurelia mengalami kesulitan.

Strigi memenuhi janjinya. Saat Laurelia sedang menangisi kepergian ayah ibunya dan kebingungan menghadapi takhta kerajaan, Strigi datang.

“Jangan khawatir, Laurelia. Aku akan membimbingmu. Percayalah pada semua nasihatku. Niscaya, kamu akan menjadi ratu yang bijaksana dan Kerajaan Akasia akan makmur!” begitu pesan Strigi.

“Syaratnya cuma satu. Kamu harus merahasiakan keberadaanku. Kalau ada yang tahu keajaibanku, aku akan diburu. Aku akan tinggal di pohon akasia di sudut terjauh halaman istana. Temui aku di sana setiap malam bulan purnama. Siulkan nada ini.” Strigi lalu menyiulkan suatu nada. Laurelia menirukannya dengan baik. Strigi mengangguk puas.

Itulah yang terjadi selama tiga tahun. Setiap malam bulan purnama, Laurelia mengendap-endap menemui Strigi. Nasihat-nasihat Strigi berhasil memajukan kerajaan. Rakyat yang tadinya memandang ratu muda mereka dengan sebelah mata, kini menatap penuh harap.

Hanya Pangeran Lucio, paman Laurelia, yang sebal melihat keadaan itu. Tadinya ia berharap, pemerintahan Laurelia akan lemah. Lalu, ia bisa merebut kekuasaan dan menjadi raja dengan mudah. Ternyata… huh!

Selain kesal, Pangeran Lucio juga heran. Keputusan-keputusan yang diambil Laurelia amat pintar dan jitu. Pangeran Lucio tidak percaya keponakannya bisa mengambil keputusan seperti itu. Ia pun menyelidiki penyebabnya. Dimata-matainya Laurelia. Termasuk saat Laurelia pergi menemui Strigi.

Mata Pangeran Lucio berkilat-kilat mendengar nasihat Strigi tentang cara penumpasan bandit yang merongrong Desa Marigold. Siasatnya jitu!

“Rupanya ini rahasiamu, Laurel! Lihat saja, siapa yang pintar!” bisik Pangeran Lucio pelan. Ia lalu menangkap Strigi dan mengurung Strigi di dalam sangkar tersembunyi di kamarnya.

Pangeran Lucio membuat burung hantu tiruan dan menaruhnya di pohon akasia sebagai pengganti Strigi.

Saat berikutnya Laurelia datang dan meminta nasihat. Burung palsulah yang menyambutnya. Celakanya, burung palsu itu memberi nasihat yang menyesatkan.