Rawa Danau, Cagar Alam yang Luas dan Banyak Penghuninya

By willa widiana, Jumat, 24 Maret 2017 | 09:49 WIB
Rawa Danau, Cagar Alam yang Luas dan Penuh Spesies (willa widiana)

Rawadano atau Rawa Danau adalah danau hutan gambut yang masih alami. Tempat ini merupakan sebuah cagar alam yang luas dan dihuni berbagai jenis flora dan fauna. 

Berbagai Jenis Flora dan Fauna

Rawa Danau terletak di tiga wilayah, yakni Kecamatan Gunungsari, Mancak, dan Padarincang, Kota Serang, Provinsi Banten. Luas daerah ini sekitar 2.500 ha.

Berbagai jenis pohon dan hewan yang dilindungi, seperti burung bangau tongtong, elang jawa, dan gelatik jawa hidup di daerah ini. Jadi, tidak heran kalau Rawa Danau disebut sebagai cagar alam yang luas dan penuh spesies.

Selain burung, ditemukan juga fauna jenis reptil, seperti ular sanca , biawak, kura-kura, buaya, dan juga kadal. Ada juga hewan amphibi, seperti Bufo melanostictus, Bufo biporcatus, Leptibrachium hasselti, Rana limnocharis, Rana cancrivora, Rana erythraea, dan Ooeidozyga sp.

Tempat ini juga dihuni oleh binatang berkulit keras, seperti kepiting dan yuyu. Moluska, seperti Bellamya Javanica dan gondang (Pila ampullaceae). O ya, tempat ini juga punya ikan endemik bernama Rasbora sp.

Kedalaman Berbeda

Danau ini memiliki kedalaman yang berbeda, yakni antara 1 hingga 5 meter. Selain itu, ada juga 15 buah sungai kecil yang mengalir ke danau ini. Air yang mengalir itu merupakan aliran air dari pegunungan. Tetapi, hanya ada satu tempat yang berfungsi sebagai tempat keluarnya air, yakni Sungai Cindana.

Perjalanan Panjang

Nah, jika kamu tertarik mengunjungi Rawa Danau, si cagar alam yang luas dan penuh spesies ini, maka kamu bisa menggunakan tiga rute.

  1. Jakarta-Cilegon-Anyer-RawadanoJakarta-Serang-Padarincang-Rawadano, dan Jakarta-Serang-Anyer-Cinangka-Padarincang-Rawadano
  2. Jakarta-Cilegon-Anyer-Rawadano
  3. Jakarta-Serang-Padarincang-Rawadano, dan
  4. Jakarta-Serang-Anyer-Cinangka-Padarincang-Rawadano

Untuk mencapai lokasi Rawa Danau ini, kita harus memulainya dari Desa Cikedung yang berada di Kecamatan Padarincang. Dari tempat itu, kita harus berjalan kaki melewati jalanan yang penuh lumpur selama satu jam.

Selama perjalanan itu, kita harus berhati-hati terhadap lumpur yang licin dan berlintah. Jadi, usahakan kita menggunakan celana panjang dan sepatu karet saat melewati tempat itu.