Sasi adalah sebuah adat Maluku yang diwariskan oleh nenek moyang sejak berabad-abad lalu. Adat ini membuat masyarakat Maluku menjaga alam sekitarnya agar tetap lestari.
Larangan Mengambil Hasil Alam
Adat Sasi merupakan perintah larangan untuk mengambil hasil alam, baik hasil pertanian maupun hasil kelautan sebelum waktu yang ditentukan.
Ini dilakukan agar ketika datang waktu panen, hasil pertanian atau kelautan dapat dipanen bersama-sama sehingga masyarakat benar-benar merasakan hasil kerja keras yang mereka lakukan. Manfaatnya harus dapat dirasakan oleh masyarakat.
Dua Prinsip
Adat Sasi dilakukan karena dua prinsip, pertama bahwa hasil alam tidak boleh disentuh atau dimanfaatkan ketika belum layak digunakan. Kedua untuk memberikan kepuasan dari hasil usaha sendiri.
Dilakukan Para Raja
Pada mulanya adat sasi dilakukan oleh raja-raja Maluku pada zaman sebelum kemerdekaan. Pada saat masuknya agama di Maluku baik itu Islam dan Kristen, adat sasi dipegang teguh oleh para penanggung jawab masjid, dan para penjaga gereja.
Tantangan
Ternyata, saat ini banyak masyarakat yang mengeluh dengan diberlakukannya adat sasi. Mereka mengeluh karena mereka tidak boleh mengambil hasil pertanian sebelum waktunya tetapi hasil pertanian itu sering dicuri oleh orang yang tak bertanggung jawab.
Semoga adat sasi dapat terus dijalankan, ya, di Maluku.