Pulau Peucang, Surga Terpencil di Tepi Barat Pulau Jawa

By Syanne Ayuresta, Minggu, 9 April 2017 | 07:49 WIB
Menyusuri Peucang dengan perahu Foto: Syanne Ayuresta (Syanne Ayuresta)

Pulau Peucang terletak di Taman Nasional Ujung Kulon, Provinsi Banten. Pulau Peucang sering kali disebut sebagai surga yang terpencil di tepi barat Pulau Jawa.

Peucang

Nama peucang sendiri diambil dari bahasa Sunda. Peucang adalah sejenis kijang yang menghuni  pulau tersebut. Pulau Peucang sangat indah. Dengan dikelilingi  oleh pantai berpasir putih yang lembut, air laut yang biru, dan jernih, serta terumbu karang yang masih indah, pulau ini membuat orang ingin datang dan mau berlama-lama di sana.

Pulau Peucang memiliki luas 450 hektar. Di pulau ini, kita bisa menemukan penghuni hutan, seperti  monyet, babi hutan, biawak, burung enggang, elang laut, dan kijang.

Di Pulau Peucang, kita dapat melakukan aktifitas trekking, berperahu, mengayuh kano, snorkling, berkemah, hingga mengamati satwa. Karena memiliki beragam flora dan fauna, UNESCO telah menetapkan Pulau Peucang sebagai salah satu situs alam warisan dunia yang harus dijaga dan dilindungi. 

Karang Copong

Lokasi Karang Copong ditempuh dengan membelah Pulau Peucang dengan melakukan trekking selama satu jam. Jalan yang dilalui berupa tanah datar dan dikelilingi oleh pohon-pohon besar dengan akar-akarnya yang malang melintang. Konon jika air pasang, wilayah tersebut tertutup dengan air laut. Biasanya wisatawan pergi ke Karang Copong untuk menikmati matahari terbenam.

Padang savana Cisadon

Tidak perlu jauh-jauh ke savana di Afrika. Jika ingin melihat hamparan padang savana nan luas, padang Cisadon tempatnya. Padang rumput Cisadon memiliki luas 4 hektar. Untuk sampai di sana, kita harus menempuh perjalanan selama 20 menit menggunakan kapal dari  Pulau Peucang, lalu berjalan kaki selama 15 menit dari bibir pantai.

Di hamparan padang padang rumput, kita bisa menyaksikan  kawanan banteng yang sedang merumput. Selain kawanan banteng, di padang rumput Cisadon, kita bisa menyaksikan merak dan  rusa. Kalau beruntung, kita juga bisa menyaksikan hewan langka badak jawa.

Menara pengawas

Di padang rumput Cisadon terdapat menara pengawas. Menara ini  sengaja dibuat untuk memantau dan menyaksikan kawanan hewan tersebut dalam jarak yang aman dan tidak mengganggu. Sebab di lokasi ini, para pengunjung dilarang membuat keributan atau bersuara yang keras karena dapat mengganggu aktifitas hewan-hewan tersebut.