Kain Sasirangan, Khas Banjarmasin

By Syanne Ayuresta, Minggu, 9 April 2017 | 14:51 WIB
Sumber foto: kerajinan.id (Syanne Ayuresta)

Motif terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu motif pertama berupa bentuk yang dirangkai secara memanjang. Contohnya, hiris pundak, kulat karikat, gigi haruan, dan kangkung kaumbakan.

Selanjutnya motif ceplok, yaitu bentuk motif yang terlihat sendiri tanpa ada motif lain, contohnya tampuk manggis, hiris gagatas, dan tampuk manggis.

Terakhir, motif variasi, yaitu motif penghias sebagai motif untuk pelengkap mempercantik motif lain yang sudah ada, contohnya motif hiris gagatas yang diberi pinggiran agar terlihat agar lebih indah.

Kain sasirangan merupakan kain sakral yang diwariskan sejak abad ke 12 ketika Raja Lambung Mangkurat menjadi patih Negara Dipa. Mulanya, sasirangan dikenal dengan kain Batatamba atau proses penyembuhan orang yang sedang sakit. Pada saat itu kain sasirangan harus dipesan terlebih dahulu sesuai permintaan.