Luar angkasa adalah sebuah ruang yang kosong dari jagat raya. Di luar angkasa seringkali tampak bahwa seorang astonaut bisa melayang-layang. Tetapi, benarkah bahwa di luar angkasa tidak ada gravitasi?
Gravitasi di luar angkasa
Sebagian orang mungkin meyakini bahwa di luar angkasa tidak ada gravitasi. Padahal, sebenarnya ada lo, teman-teman. Hanya saja, gravitasi di luar angkasa cenderung sangat lemah sehingga seluruh pergerakan seorang astronaut menjadi sangat lambat.
Penyebab lemahnya gravitasi di luar angkasa
Jika teman-teman pernah melihat buah yang jatuh dari pohonnya, hal itu disebabkan oleh gravitasi bumi. Bahkan tidak hanya buah, tetapi seluruh benda yang ada di bumi dipengaruhi juga oleh gravitasi ini, termasuk laut, hewan, tumbuhan, mobil, danau, gunung, gedung, dan berbagai benda lainnya. Gravitasi bumi membuat seluruh isi bumi memiliki berat tertentu sehingga bisa berjalan serta beraktivitas dengan normal, tidak melayang-layang ke sembarang arah.
Nah, semakin jauh jarak suatu benda dari bumi, maka gravitasinya akan terasa semakin kecil. Itulah alasannya mengapa seorang astronaut terlihat melayang-layang dan gerakannya tampak lambat ketika berada di luar angkasa. Karena semakin menjauhi bumi, maka seorang astronaut sama saja dengan menjauhi gravitasi, hingga ia sama sekali tidak memiliki berat lagi. Namun astronaut tidak selamanya melayang-layang. Ia tetap akan jatuh karena ditarik gravitasi, namun dalam rentang waktu yang agak lama.
Jika benar-benar tidak ada gravitasi
Memiliki gravitasi yang lemah berbeda dengan tidak punya gravitasi, lo! Coba teman-teman bayangkan bila di luar angkasa benar-benar tidak ada gravitasi sama sekali. Maka astronaut dan pesawat luar angkasanya bisa terlempar ke mana-mana, sehingga sulit sekali bagi astronaut untuk bisa pulang kembali ke bumi.