Ruang angkasa, ternyata, sangat berdebu. Haduh, astronaut mungkin harus membawa alat pembersih debu, ya, kalau ke ruang angkasa. Ups, debu-debu antariksa tidak sama, lo, dengan debu-debu di Bumi.
Partikel-partikel Kecil
Debu-debu antariksa adalah partikel-partikel kecil yang padat. Partikel-partikel itu mengapung di antariksa, di antara bintang-bintang.
Berbeda dari debu di Bumi
Apakah debu-debu antariksa sama seperti debu-debu di Bumi? Debu-debu antariksa itu mirip asap yang terdiri atas partikel-partikel kecil. Ukuran partikelnya berbeda-beda. Ada yang sekecil molekul. Ada pula yang berupa butiran dengan ukuran sekitar 0,1 mm.
Dari bintang, untuk bintang
Debu-debu antariksa berasal dari bintang-bintang. Ketika bintang meledak, debu-debu terlempar. Debu-debu itu lalu didaur ulang di dalam awan-awan gas dan mengapung di antara bintang-bintang.
Nah, ketika bintang-bintang baru akan terbentuk, debu-debu itu diserap oleh bintang-bintang baru itu. Jadi, debu-debu antariksa ikut membentuk lahirnya bintang-bintang baru. Eh, tahu enggak, Bumi juga awalnya terbentuk dari debu-debu antariksa, lo!
Menghalangi benda-benda antariksa
Dulu, para ahli astronomi kesulitan meneliti benda-benda antariksa karena terhalang debu-debu antariksa. Ya, debu-debu antariksa menyerap cahaya yang dipancarkan benda-benda antariksa. Akibatnya, benda-benda antariksa jadi tidak terlihat. Ruang angkasa pun jadi tampak gelap gulita.
Debu-debu bercahaya
Dulu, debu-debu antariksa memang menghalangi penelitian para ahli astronomi. Tetapi, kini, para ahli sudah memakai teleskop infra merah. Dengan teleskop infra merah, para ahli dapat melihat debu-debu antariksa yang bercahaya!
Ya, debu-debu antariksa, kan, menyerap cahaya dari benda-benda antariksa. Nah, debu-debu antariksa lalu memancarkan kembali cahaya itu. Berkat pancaran cahaya dari debu-debu antariksa, para ahli astronomi dapat meneliti antariksa.
Jatuh ke Bumi
Tahukah kamu, setiap hari, ada berton-ton debu antariksa yang jatuh ke atmosfer Bumi! Debu-debu itu akan tercampur dengan debu-debu dari Bumi di lapisan stratosfer, yaitu lapisan kedua di atmosfer Bumi.
Dikumpulkan dan diteliti
Nah, sebelum tercampur dengan debu-debu di Bumi, ada pesawat khusus yang mengumpulkan debu-debu antariksa di stratosfer. Debu-debu antariksa dikumpulkan untuk diteliti. Dari penelitian itu, para ahli jadi lebih tahu tentang debu-debu antariksa. Selain itu, para ahli juga jadi tahu bahan-bahan yang tepat untuk membuat pesawat ruang angkasa yang tahan menghadapi debu-debu antariksa.
Bulan Desember 2016 lalu, ditemukan debu-debu antariksa yang sampai jatuh ke kota Paris, Oslo, dan Berlin. Wah, jangan-jangan, ada juga yang jatuh ke kota kita, ya!
Sumber data : herschel. cf.ac.uk, curator.jsc. nasa.gov, newscientist.com