Hari ini Google Doodles bercerita tentang sebuah pesawat luar angkasa bernama Cassini. Sejak satu dekade lalu, pesawat ruang angkasa milik NASA ini berputar mengitari Saturnus dan hari ini pesawat tersebut akan memasuki area baru di Saturnus.
Mengorbit sejak 20 tahun yang lalu
Pesawat luar angkasa Cassini ini merupakan pesawat yang dirancang khusus untuk mempelajari Saturnus beserta satelitnya. Pesawat luar angkasa bernama Cassini sudah mengitari Saturnus sejak dua puluh tahun lalu. Planet bercincin tersebut merupakan planet terbesar kedua dalam jajaran tata surya, teman-teman! Cassini bertugas mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai Saturnus.
Nama Cassini sendiri berasal dari nama seorang astronom asal Italia yaitu Giovanni Domenico Cassini, dan pertama kali diluncurkan bulan Oktober tahun 1997.
Rute baru
22 April 2017 lalu, Cassini membuat rute baru dengan bantuan dorongan gravitasi dari Titan. Titan merupakan satelit dari planet Saturnus. Cassini diperkirakan terbang dengan kecepatan 21.000 kilometer per jam, dan berjarak hingga 979 kilometer di atas Titan. Berkat Cassini, para peneliti mendapatkan gambaran mengenai Titan beserta kondisi cuaca dan perbukitan pasir di sekitarnya.
Kini, Cassini bersiap terjun lagi ke lintasan orbit yang baru dan belum pernah terjamah sebelumnya, teman-teman! Dan penerjunan pertama itu akan dilakukan hari Rabu 26 April 2017. Para ahli merencanakan 22 percobaan penerjunan ke wilayah baru tersebut menggunakan pesawat Cassini.
Tugas Cassini
Menurut tim peneliti dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), gravitasi dari satelit Titan akan membantu Cassini berbelok ke sekitar Saturnus. Cassini bertugas mengukur banyak atau tidaknya material-material tertentu di dalam cincin Saturnus. Salah satunya adalah kandungan es.
Selain itu, pesawat luar angkasa ini juga bertugas mempelajari kandungan kimia dalam cincin. Sebab, informasi yang didapatkan Cassini ini bisa banyak membantu para ilmuwan dalam meneliti planet Saturnus, lo!