Dalam sehari-hari, kita sering sekali menggunakan tisu dalam berbagai kebutuhan. Untuk mendapatkan tisu pun tidak susah, karena banyak sekali dijual dimana-mana. Tapi tahukah kamu, pemakaian tisu yang terlalu banyak dan boros ada hubungannya dengan kerusakan hutan?
Hutan mulai gundul
Saat ini, kondisi hutan di Indonesia sudah mulai gundul karena penebangan liar dan juga berganti menjadi bangunan tempat tinggal dan hotel.
Padahal fungsi hutan itu cukup penting, sebagai daerah resapan air. Ini berarti hutan dapat berguna untuk menampung aliran air hujan, dapat mengendalikan banjir, dan mengatasi kekeringan pada musim kemarau.
Hutan yang gundul tadi menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor dan juga mengalami kekeringan yang berkepanjangan pada saat musim kemarau di sebagian daerah di Indonesia.
Penyebab kerusakan hutan
Tanpa kita sadari, ternyata hutan yang sudah mulai rusak itu disebabkan oleh kita. Kok bisa ya?
Ini bisa kita lihat dari seberapa banyak kertas dan tisu yang kita pakai dalam satu hari. Jika permasalahan penggunaan kertas sudah mulai diselesaikan dengan cara mengurangi pemakaian kertas dan memanfaatkan kembali kertas-kertas bekas, lalu bagaimana dengan penggunaan tisu?
Sama seperti kertas, untuk membuat tisu adalah menggunakan bahan baku berupa kayu dan air yang banyak.
Coba kamu bayangkan, 3,2 juta ton tisu toilet dibuat dari 54 juta batang pohon yang ditebang. Bahkan dalam setiap rol tisu yang kita pakai, menghabiskan 140 liter air dalam proses pembuatannya.
Kalau dihitung-hitung, pemakaian tisu kita dalam sehari dan dijumlahkan dalam setahun, itu banyak sekali. Ada banyak pohon yang ditebang dan hutanpun menjadi gundul hanya untuk membuat tisu.
Bagaimana cara mengurangi penggunaan tisu?