Fakta Seputar Gereja Ayam yang Ternyata Bukanlah Gereja

By Yomi Hanna, Senin, 8 Mei 2017 | 02:05 WIB
Gereja Ayam yang kini menjadi tempat wisata. (Foto: masgregori.us) (Hanna Vivaldi)

Jika libur telah tiba, kamu bisa jalan-jalan ke daerah Jawa Tengah dan mengunjungi Bukit Rhema yang ada di kawasan perbukitan sebelah barat  Candi Borobudur.

Ada yang menarik dari Bukit Rhema ini, yaitu terdapatnya sebuah gereja yang ukup unik. Bentuk gereja ini menyerupai ayam yang sedang duduk di atas tanah dengan mahkota di kepalanya. Karena bentuknya seperti itu maka orang-orang sering menyebutnya Gereja Ayam.

Orang-orang yang datang ke sana pun merasa penasaran ingin melihat kondisi bangunan ini secara langsung.

Dari berbagai jenis informasi yang beredar di masyarakat, ternyata inilah 5 fakta yang sesungguhnya seputar Gereja Ayam yang terkenal ini.

1. Tidak selesai dibangun

Pada sekitar tahun 1990-an, seorang laki-laki bernama Daniel Alamsjah membeli tanah seluas 3000 meter persegi dan mulai membangun Gereja Ayam tersebut.

Tetapi ternyata pembangunan Gereja Ayam tidak pernah selesai dibangun karena kekurangan biaya serta adanya ketidaksetujuan masyarakat setempat atas dibangunnya gereja tersebut.

Sejak tahun 2000 tempat itu menjadi terbengkalai dan tidak terurus sama sekali. Tetapi saat ini, bagian dalam bangunan Gereja Ayam telah direnovasi sehingga menjadi sedikit lebih rapi dan bagus.

2. Ternyata bukan gereja

Banyak yang beranggapan bahwa bangunan yang bernama Gereja Ayam tersebut adalah benar-benar gereja, tempat ibadah umat Kristiani. Mungkin ini dikarenakan Daniel, si pembuat Gereja Ayam adalah seorang pemeluk agama Kristen.

Padahal yang sebenarnya adalah bangunan ini dibuat untuk tempat ibadah oleh siapa saja dan agama apa saja. Jadi siapa pun bebas menggunakannya, bukan hanya yang beragama Kristen saja.

Gereja Ayam sempat digunakan sebagai tempat ibadah oleh beberapa agama seperti Buddha, Islam, dan Kristen. Selain pernah digunakan sebagai tempat ibadah, bangunan ini juga pernah menjadi tempat rehabilitasi bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus, pecandu narkoba, dan orang mengalami gangguan jiwa.