Belajar Mengatur Uang dengan "Bank Pribadi"

By Marisa Febrilian, Rabu, 10 Mei 2017 | 08:02 WIB
Siapa yang suka menabung? (Marisa Febrilian)

Siapa bilang belajar mengatur uang harus menunggu kalau sudah besar? Belajar sejak dini akan membiasakan diri disiplin, khususnya dalam hal keuangan. Mau tahu caranya?

Bank pribadi

Meskipun masih kecil, tapi kita bisa, lo, membuat bank pribadi sendiri di rumah. Wah, bagaimana, ya? Gampang! Ambil empat botol atau kaleng bekas, lalu beri nama keempatnya.

Namanya : ‘Bank Utama’, ‘Bank Sosial’, ‘Bank Jangka Panjang’, dan ‘Bank Uang Jajan’.

Lalu untuk apa, sih, benda-benda itu? Empat benda bekas itulah bank pribadimu. Hah?!! Iya, benda bekas itu akan mengajarimu cara mengatur uang yang tepat

  • Bank Utama: Tabungan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginanmu
  • Bank Sosial : Tabungan untuk membantu orang lain yang membutuhkan
  • Bank Jangka Panjang : Tabungan yang biasanya disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama
  • Bank Uang Jajan : Tabungan untuk memberikan kesenangan

Buat rencana

Nah, kalau ‘Bank Pribadi’mu sudah siap. Langkah selanjutnya adalah membuat rencana. Setiap orang pasti mempunyai keinginan, misalnya seperti membeli barang kesukaan.

Pada tahap ini, kamu harus membuat rencana yang jelas, agar dapat tercapai. Contohnya, kamu ingin sekali membeli sepeda baru dengan uangmu sendiri. Rencana membeli sepeda baru itu bisa kamu masukkan ke dalam Bank Utama.

Menyimpan uang itu penting

Menyimpan uang adalah cara cerdas mengatur keuanganmu. Kalau kamu diberikan uang oleh orangtuamu, pilah-pilahlah dulu uangmu sebelum kamu gunakan. Karena sudah memiliki ‘Bank Pribadi’, sebaiknya masukkan uangmu ke dalam bank pribadi, ya!

Batasi pengeluaran

Menabung bukan berarti kita tidak boleh menggunakan uang sama sekali, tetapi melatih kita bersikap bijak menggunakan uang. Sekali, dua kali, masih boleh membeli sesuatu yang kamu inginkan, tetapi tetap ingat, menyimpan uang jauh lebih baik daripada menghambur-hamburkan.