“Boleh, nanti pulang sekolah kita ke rumah Radit ya,” kata Bayu.
Sepulang sekolah, Bayu, Raras, dan Ayu berjalan bersama menuju rumah Radit. Perjalanan ke rumah Radit tidak terlalu jauh, tetapi pemandangannya memang sangat indah karena bisa melewati jalanan kecil di samping sawah yang asri. Ayu selalu senang dengan hijaunya sawah.
“Ayu, Raras, hati-hati yah, jalanan licin karena kemarin hujan,” kata Bayu. Ayu dan Raras mengangguk dan mulai lebih memperhatikan langkahnya.
Tak lama kemudian Ayu, Raras, dan Bayu sampai di depan rumah Radit. Ternyata benar kata Bayu, rumah Radit saat itu sangat sepi. Tetangganya pun tidak ada yang terlihat di luar rumah.
Bayu mencoba mengetuk pintu dan melihat dari jendela. “Sepertinya memang tidak ada orang Yu,” kata Bayu.
Mereka bertiga pun mulai saling berpandangan, semakin bingung kemana perginya Radit karena tidak biasanya Radit tidak masuk sekolah tanpa keterangan.
Tak lama kemudian, seorang Ibu lewat di depan rumah Radit. Tanpa menunggu lama, Raras langsung menghampiri.
“Selamat siang Bu, maaf mau tanya. Apa Ibu tetangga Radit?” tanya Raras.
“Iya betul, saya tinggal di sebelah,” jawab Ibu itu.
“Apa Ibu tahu Radit dimana? Sudah 3 hari Radit tidak masuk sekolah,” tanya Bayu.
“Ohh iya, Radit sedang menemani ayahnya yang masuk rumah sakit. Katanya ada gangguan paru-paru,” kata Ibu itu.
“Oh begitu, di rumah sakit mana ya?” tanya Ayu.