Layang-Layang Nusantara

By willa widiana, Selasa, 23 Mei 2017 | 06:12 WIB
Bebean, layangan khas Bali (willa widiana)

Bermain layang-layang di sore hari memang menyenangkan. Apakah kamu tahu kalau layang-layang di Nusantara itu beragam? Yuk, kita berkenalan dengan layang-layang nusantara.

Sumatera Barat

Di daerah ini, ada layang-layang dangung. Sesuai namanya, layangan ini bisa berdengung, lo, saat terbang. Oiya, sebagian masyarakat percaya kalau layangan ini bisa memikat hati para gadis. Nah, karena itulah, pada zaman dulu layang-layang ini dipakai untuk memanggil anak-anak muda berkumpul.

Lampung

Agak ke bawah sedikit, tepatnya di Lampung, ada layang-layang unik. Layang-layang ini bisa digunakan untuk menangkap ikan. Caranya dengan diberikan benang dan kail pancing pada layangan itu. Nah, layangan ini suka dipakai oleh para nelayan.

Jawa Barat

Kalau di Jawa Barat, layangannya bukan untuk memancing. Tetapi, untuk menangkap kalong (kelelawar). Akan tetapi, saat ini tradisi itu tidak boleh dilakukan lagi. Kenapa? Karena hal itu mengurangi jumlah kalong yang tinggal di dalam gua.

Jawa Tengah

Nah, kalau di sini, beda lagi fungsinya. Layang-layang digunakan di sawah. Ada yang bisa menebak untuk apa? Jawabannya adalah untuk mengusir burung dan serangga. Jadi, zaman dulu para petani menggunakan layang-layang untuk mengusir burung. Kini, para petani sudah  menggunakan orang-orangan sawah.

Bali

Kalau di Bali, jenis layangan uniknya cukup banyak. Pertama, ada pecukan, sebuah layangan berbentuk oval dan menyerupai daun. Kedua, ada bebean, itu artinya ikan, jadi layangan ini juga berbentuk seperti ikan. Selanjutnya, ada janggan, kalau janggan ini bentuk kepalanya seperti burung, tapi ekornya panjang sekali. Bisa sampai ratusan meter.

Sulawesi