Sahabat Rudi tidak sebanyak sahabat Runi. Selama ini Rudi hanya akrab dengan Bayu. Mereka berdua sudah berteman sejak masih bersekolah di TK. Walaupun berteman dengan teman-teman lainnya, hanya Bayu yang bisa dikatakan sahabat Rudi. Kedua sahabat ini sama-sama suka membaca, terutama cerita detektif. Persahabatan mereka makin akrab karena keduanya pernah tinggal di gedung apartemen yang sama. Mereka pergi dan pulang sekolah bersama dengan mobil jemputan yang sama.
Setelah kepindahan Rudi ke rumah besar Datuk, kedua sahabat ini makin jarang bermain bersama. Mereka hanya bertemu saat belajar di kelas. Setelah itu, Bayu akan sibuk berlatih sepak bola. Sebagai anggota tim sepak bola sekolah, Bayu harus berlatih 3 kali seminggu. Tim mereka akan berkompetisi dengan sekolah-sekolah lain bulan depan.
“Bayu, aku bawa buku cerita detektif terbaru,” pamer Rudi saat bertemu Bayu di taman sekolah.
“Wah, aku belum baca, nih. Kapan-kapan aku pinjam, ya,” kata Bayu sambil berjalan pergi.
“Bayu, ini bawa aja. Kamu boleh pinjam sekarang, kok,” ujar Rudi.
“Bayu, ayo cepat! Kita sudah ditunggu di lapangan,” panggil seorang anak laki-laki.
Amir, anak yang memanggil Bayu itu juga anggota tim sepak bola. Saat itu memang waktunya latihan sepak bola. Sepertinya Bayu sudah terlambat karena semua anggota tim sudah berada di lapangan sepak bola. Bayu segera menyusul Amir yang sudah lebih dulu berlari ke lapangan. Pelan-pelan, Rudi memasukkan buku cerita detektif itu ke dalam tasnya. Ia memandang sahabatnya dengan sedih.
Esoknya, Rudi kembali bertemu dengan Bayu. Mereka bertemu setelah jam pelajaran sekolah. Saat itu, mereka sedang menunggu mobil jemputan.
“Rudi, mana buku detektifnya? Boleh aku pinjam?” tanya Bayu.
“Tentu saja. Nih,” jawab Rudi sambil menyodorkan bukunya.
Setelah mengucapkan terima kasih, Bayu segera berlari meninggalkan Rudi. Bayu menunjukkan buku itu pada Amir. Dari jauh Rudi melihat, Amir mengambil buku yang disodorkan Bayu itu. Tak lama kemudian, Bayu dan Amir masuk ke mobil jemputan yang sama.
“Rudi, ayo pulang. Mobil jemputan Pak Wandi sudah datang,” panggil Runi.