Lebaran yang Terang Benderang

By willa widiana, Minggu, 25 Juni 2017 | 07:04 WIB
Tumbilotohe (willa widiana)

Lampion kelap-kelip

Entah sejak kapan mulainya, sekarang, di Yogyakarta, ada tradisi menyalakan lampion saat malam takbiran.

Sejak sekitar 10 hari menjelang Lebarang, di sepanjang jalan raya berjejer penjual lampion. Bentuknya macam-macam. Ada yang berbentuk bintang, kupu-kupu, kereta, mobil, matahari, bahkan ada yang berbentuk tokoh animasi. Lampion itu dijual dari harga Rp.25.000,00 sampai Rp.100.000,00.

Lampion itu kerangkanya terbuat dari bambu yang diberi lapisan minyak. Di bagian tengah lampion, diberi lubang dari bahan paralon sebagai tempat lilin. Cahaya lilin itu mampu menembus kertas minyak yang warna-warni. Hingga membuat lampion jadi indah.

Sekarang, ada lampion yang terbuat dari bahan gabus. Lampion ini lebih aman digunakan daripada lampion kertas minyak. Gabus juga lebih warna-warni ketimbang kertas minyak. Di malam takbir, lampion itu dinyalakan untuk hiasan rumah, dibawah jalan-jalan, atau untuk perlengkapan pawai.

Itulah daerah yang memiliki tradisi Lebaran dengan lampion dan obor. Masih banyak daerah yang mempunyai tradisi Lebaran serupa. Bagaimana tradisi di daerahmu?

Teks: Aan, Ilustrasi: Ode