Tertinggal di dalam Kereta (Bag. 1)

By Putri Puspita, Sabtu, 15 Juli 2017 | 04:15 WIB
Stasiun Manggarai. Foto: Putri Puspita | Bobo.ID (Putri Puspita)

Kereta arah Jakarta Kota pun datang. Bu Ratna dan ketiga penari cilik masuk ke dalam kereta. Mata Ratih sigap menjelajah seisi kereta. Ia mengamati apa yang diakukan orang-orang di dalam kereta, ada yang main HP, membaca buku, mengobrol, dan tidur. Bahkan Bu Ratna pun sudah setengah tidur, mungkin karena lelah.

“Satu stasiun lagi kita turun. Hati-hati melangkah,” kata Bu Ratna sambil mengucek mata.

Anak-anak mengangguk.

Ratih menoleh ke kanan. Ia melihat seorang Kakek tua kesusahan karena membawa boneka yang cukup besar. Ratih tidak melihat ada kursi kosong, tetapi ia tahu kalau Kakek itu pasti lelah. Ia pun mendekati kakek itu dan menolongnya.

“Pak, boleh kasih duduk ke Kakek?” tanya Ratih kepada seorang Bapak. Bapak itupun mengizinkan.

Saat Kakek itu sudah duduk, Ratih baru sadar bahwa pintu kereta baru saja tertutup. Saat menoleh ke kanan, sudah tidak ada Bu Ratna dan teman-teman. Ratih melihat ke arah jendela. Disana Bu Ratna melambai-lambaikan tangan. Kereta pun sudah berjalan perlahan.

“Aduh bagaimana ini?” kata Ratih. Ia bingung harus kemana, tidak ada satpam di gerbong itu. Ratih takut ke gerbong lain. Wajah Ratih ketakutan.  (BERSAMBUNG)