Setiba di padang gurun, segera mereka menyiapkan alat-alat lukis yang akan mereka gunakan. Ternyata tidak mudah mencari warna jingga kemerah-merahan yang sesuai dengan warna asli bunga kaktus itu. Namun setelah beberapa waktu, mereka melukis dengan teliti, lukisan itu pun selesai.
Siang itu, setelah makan siang bersama, Miguel dan Carla berkata kepada Nenek Laura, "Kami punya hadiah yang sangat istimewa untuk Nenek. Ayo, ikut kami ke dapur, Nek," ajak mereka.
Di dapur, lukisan yang dibuat Miguel dan Carla sudah terpasang di meja. Sebuah lukisan pohon kaktus dengan bunga berkelopak lebar, berwarna jingga kemerahan, terkena sinar matahari. Gambar yang benar-banar indah.
Nenek Laura sangat terharu saat menatap hadiah yang diberikan kedua cucunya. "Terima kasih, anak-anak." katanya lembut. "Nenek akan selalu menjadikan lukisan ini sebagai harta Nenek yang terindah," katanya sambil memeluk kedua cucunya tercinta.