Lapangan Puputan Badung, Tempat Piknik di Tengah Kota Denpasar

By Putri Puspita, Sabtu, 15 Juli 2017 | 12:20 WIB
Lapangan Puputan Badung. Foto: tripadvisor.com (Putri Puspita)

Sedang berlibur di seputaran Kota Denpasar? Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung atau yang biasa disebut Lapangan Puputan Badung bisa menjadi pilihan untuk piknik bersama keluarga. Selain berada di tengah kota, lapangan ini juga memiliki nilai sejarah.

Perjuangan I Gusti Ngurah Made Agung

“Puputan” merupakan sebuah kata yang berarti habis-habisan. Lapangan Puputan Badung adalah simbol penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang. Di bagian Utara Lapangan Puputan Badung, terdapat monumen untuk menghormati perjuangan I Gusti Ngurah Made Agung bersama para pahlawan lainnya saat melawan Belanda di Perang Puputan Badung pada tahun 1906. 

Hijau dan Sejuk

Pagi dan sore hari merupakan waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu di Lapangan Puputan Badung. Lapangan hijau dengan pepohonan yang mengelilingi membuat suasana piknik menjadi nyaman. Setiap pagi juga banyak masyarakat yang berolahraga di lapangan ini, mulai dari lari pagi sampai bermain sepak bola.

Di sekitar lapangan juga terdapat kursi-kursi yang bisa digunakan untuk mengobrol bersama teman. Biasanya kursi-kursi ini dipakai oleh para orang tua sambil memerhatikan anaknya bermain di lapangan. Kadang juga digunakan untuk bermain catur.

Pentas Seni

Biasanya setiap hari Sabtu atau Minggu sore, panggung di Lapangan Puputan Badung akan diisi dengan berbagai pementasan seni dari siswa TK dan sanggar-sanggar seni. Pengunjung bisa menyaksikan tari tradisional, permainan musik dan lagu, serta teater secara gratis.

Museum Bali dan Pura Agung Jagatnatha

Bagi pengunjung yang ingin berjalan-jalan di sekitaran Lapangan Puputan Badung, ada Museum Bali dan Pura Agung Jagatnatha. Kedua tempat ini ada di sebelah timur lapangan. Di Museum Bali, pengunjung bisa melihat gambaran kebudayaan Bali tempo dulu dan perkembangannya sampai saat ini.

Di dalam museum tersedia berbagai kerajinan dari berbagai daerah di Bali. Kita bisa melihat peralatan sehari-sehari yang digunakan masyarakat Bali zaman dahulu. Ada juga pakaian daerah Bali untuk sehari-hari sampai prosesi pernikahan, dan banyak pajangan lain.

Di sebelah Museum Bali, ada Pura Agung Jagatnatha yang juga bisa dikunjungi walaupun tidak untuk beribadah. Pura Jagatnatha ini sangat ramai dikunjungi umat Hindu pada Hari Raya Siwaratri untuk melakukan makemit atau tidak tidur semalam suntuk. Pura ini cukup luas. Pengunjung akan merasakan suasana yang tenang ketika sedang berada di dalam area pura.

Sebelum berkunjung, perhatikan peraturan untuk memasuki area pura ini ya, antara lain: