Dahulu kala, ada sebuah desa kecil yang dihuni katak-katak yang sangat ramah. Walaupun hidup mereka sangat sederhana, mereka tidak pernah menolak siapapun yang meminta tolong pada mereka.
Di suatu pagi yang cerah, mereka kedatangan tamu yang sangat besar. Tamu itu adalah Gigan, makhluk bertubuh besar. Katak-katak penduduk desa itu sangat terkejut. Mereka belum pernah kedatangan tamu bertubuh sebesar itu. Gigan memiliki bulu-bulu panjang di sekujur tubuhnya.
Setelah penduduk desa berkumpul dan berkenalan dengan Gigan, makhluk bertubuh besar itu berkata, "Tolonglah! Aku baru saja dari perjalanan jauh. Aku kehabisan makanan di perjalanan, dan sudah tidak makan selama tiga hari. Aku sangat kelaparan..."
"Baiklah, kami akan berusaha menolongmu," kata Pak Kepala Desa Katak.
Pak Kepala Desa lalu berunding dengan penduduknya. Tak lama kemudian, penduduk desa kembali ke rumah mereka masing-masing. Mereka mengumpulkan persediaan makanan apapun yang ada di rumah mereka. Beberapa kantong kecil tepung terigu, gula, buah-buahan, dan beberapa helai daging segar. Semuanya dibawa dan diberikan pada Gigan.
"Wah...terima kasih banyak. Kalian semua sangat baik," ucap Gigan, lalu pergi membawa semua bahan makanan itu.
Akan tetapi, kini penduduk desa itu tak punya persediaan makanan.
"Bagaimana ini? Apa yang akan kita makan esok hari?" keluh seekor katak.
"Jangan khawatir, kita pasti mendapat pertolongan tepat pada waktunya," pesan Pak Kepala Desa. "Sekarang, kita harusnya merasa senang karena dapat menolong makhluk lain."
Sesampainya di rumah, Gigan melahap beberapa helai daging dengan sangat terharu. "Penduduk desa itu sangat baik. Aku harus membalas kebaikan mereka," gumam Gigan.
Gigan lalu mendapat ide. Ia ingin membuat kue pai raksasa. Sayangnya, bahan-bahannya tidak cukup untuk membuat pai yang besar. Bahan makanan dari penduduk itu memang tidak banyak. "Tidak apa-apa, yang penting aku dapat membalas kebaikan mereka semua," gumam Gigan lagi. Maka ia pun mulai membuat kue pai dari bahan-bahan yang diberikan penduduk desa.
Keesokan harinya, para penduduk desa katak sudah kehabisan bahan makanan. Mereka sangat kebingungan. Namun tiba-tiba terdengar bunyi langkah berdebum.