Renato dan Piano Ajaib

By Vanda Parengkuan, Sabtu, 19 Mei 2018 | 08:00 WIB
Renato dan Piano Ajaib (Vanda Parengkuan)

Renato berusia delapan tahun. Ia sangat nakal. Ia sering mengganggu kedua saudaranya dan teman-teman sekolahnya. Orang tua Renato sudah sering menasehatinya, tetapi ia tidak pernah mendengar.

Orang tua Renato akhirnya memutuskan untuk menitipkan Renato di rumah Paman Luigi, sepupu papa Renato. Selama liburan sekolah, Renato akan tinggal di rumah tua  pamannya itu. Rumah tua itu terletak di atas puncak sebuah gunung.

Saat bertemu dengan pamannya, Renato merasa sangat takut. Pamannya berwajah galak dan menyeramkan. Rambutnya kusut tidak beraturan.

Selama dua minggu pertama, Renato bersikap sangat baik. Ia selalu menuruti apa kata Paman Luigi. Namun lama kelamaan ia mulai bosan menjadi anak nakal lagi. Ia mulai merusak barang-barang di sekitarnya.

Suatu hari, Renato bermain di halaman rumah. Saat itu, ia melihat tiga ekor tikus berlari masuk ke celah pintu. Renato mengikuti tikus-tikus itu. Saat masuk ke dalam ruangan itu, ia mendengar alunan lagu yang sangat indah. Lagu itu berasal dari sudut ruangan.

Renato melihat sekelompok tikus kecil sedang bermain di atas sebuah piano tua. Lagu indah itu berasal dari piano tua.

"Tapi, bagaimana mungkin sekelompok tikus bisa memainkan lagu yang merdu?" tanya Renato dalam hati.

Karena penasaran, Renato pun mendekat dan memainkan piano itu. Renato terkejut karena ia bisa memainkan piano itu seperti pemain piano yang hebat. Padahal ia belum pernah bermain piano sebelumnya.

Setelah itu, setiap hari Renato datang dan bermain piano ajaib seorang diri.

Suatu hari paman Luigi mengikuti Renato. Ia melihat Renato sedang memainkan piano ajaib. Paman Luigi lalu membuat rencana untuk mengadakan pertunjukan musik bagi Renato. Dengan begitu ia bisa mendapatkan uang banyak, pikirnya.

Renato baru berusia 8 tahun. Namun permainan pianonya sudah sangat hebat. Semua orang yang menonton sangat kagum. Tidak ada yang tahu tentang piano ajaib itu selain Renato dan pamannya.

Awalnya, Renato bangga karena dikagumi banyak orang. Namun setelah lama berselang, ia mulai sedih karena rindu pada keluarganya. Setiap hari, paman Luigi mengadakan pertunjukan musik untuk Renato. Sekarang Renato dan pamannya menjadi orang yang sangat kaya.