Khansa Syahlaa, Pendaki Cilik yang Sudah Mendaki 16 Gunung

By Sigit Wahyu, Rabu, 19 Juli 2017 | 10:11 WIB
Khansa Syahlaa (11 tahun) (Sigit Wahyu)

Khansa Syahlaa adalah pendaki cilik perempuan. Saat ini, dia baru naik ke kelas 6 SD Dar El Salam, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Pada 15 Juli 2017 pukul 16:00 WIT, Khansa berhasil mencapai puncak Carstensz, puncak tertinggi di Indonesia.

Tujuh Puncak Tertinggi di Indonesia

Pendakian puncak Carstensz ini sekaligus melengkapi keberhasilan Khansa dalam mendaki tujuh puncak tertinggi di Indonesia.

Khansa memulai mendaki gunung sejak umur tujuh tahun. Sampai saat ini, sudah 16 gunung pernah dia daki, termasuk tujuh puncak gunung tertinggi di Indonesia

Pada April 2015, Khansa berhasil mencapai Gunung Semeru di Jawa Timur. Dilanjutkan Agustus 2015, Khansa berhasil menjejakkan kaki di puncak Gunung Rantemario di Sulawesi. Pada Maret 2016, Khansa berhasil mencapai puncak Kerinci di Sumatera. Pada Juli 2016, Khansa berhasil mencapai puncak Binaiya di Kepulauan Maluku, lalu dilanjutkan ke puncak Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Pada November 2016, Khansa berhasil mencapai puncak Bukit Raya di Kalimantan, dan tahun ini giliran Carstensz.

Puncak Carstensz yang terletak di Pegunungan Sudirman, Puncak Jaya, Papua ini berketinggian 4.884 meter. Carstensz merupakan salah satu dari 7 puncak tertinggi di dunia (Seven Summit) yang menjadi incaran para pendaki dunia.

Didampingi Sang Ayah

Tidak sembarang orang bisa mencapai puncak Carstenz. Selain medannya sangat sulit dan cuaca yang sering berubah-ubah, mendaki Carstensz memerlukan mental dan semangat yang kuat, serta kesehatan fisik yang prima.

Dengan didampingi sang ayah, Pak Aulia Ibnu dan tiga pendaki profesional, Khansa mulai perjalanan pada 10 Juli 2017 dan berakhir pada 17 Juli 2017.

Sangat Berat

Khansa menceritakan, mendaki Carstensz sangat berat. Jalur yang harus mereka lewati ada yang vertikal seperti tebing. Ada juga yang harus melompati celah-celah gletzer dan bongkahan es. Perjalanan terasa bertambah berat karena pada waktu itu terjadi badai dan hujan salju.

Untuk menghadapi cuaca yang begitu dingin itu, Khansa sudah mempersiapkan diri dengan mengenakan beberapa lapis pakaian, terdiri dari pakaian dalam, kaos, jaket, dan jas hujan. Sebab kalau tidak, dia bisa terkena penyakit hipotermia karena kedinginan.