Mantel Hijau

By Sylvana Toemon, Kamis, 17 Mei 2018 | 04:00 WIB
Mantel hijau (Sylvana Toemon)

Di sebuah negeri yang sangat jauh, hiduplah dua gadis kakak beradik. Si Bungsu sangat cantik, secantik sekuntum bunga. Ia juga berhati baik. Kakaknya, si Sulung, tidak cantik, tapi dia punya banyak sekali baju indah. Ia tidak pernah bekerja. Ia selalu menyuruh adiknya mengerjakan semua pekerjaan rumah.

Bungsu tidak punya baju bagus. Kadang-kadang ia hanya punya sedikit makanan. Setiap hari Bungsu harus ke padang rumput menggembalakan kambing. Tak peduli hujan atau panas ia terus merawat kambing-kambingnya. Pada suatu hari Bungsu pergi ke ladang untuk menggembalakan kambing-kambing.

"Aku bisa minum air sungai," katanya.

"Tapi aku tidak bisa makan daun seperti kambing. Kalau saja aku punya sesuatu untuk dimakan!"

Mendengar itu, kambing kecil berwarna putih berkata, "Aku akan membantumu. Ayo ikut aku."

Bungsu terkejut. Tapi ia terus saja ikut kambing kecil melewati hutan menuju ke sebuah rumah kecil. Di dalam rumah itu terdapat banyak sekali makanan lezat. Juga berbagai macam minuman segar.

"Masuk saja," kata kambing.

"Makan dan minumlah apa saja yang kamu suka."

Dengan lahap Bungsu menyantap makanan itu. Lalu ia mengikuti kambing kecil kembali ke padang.

Seterusnya, setiap hari kambing kecil mengajak Bungsu ke rumah kecil di dalam hutan. Bungsu tumbuh menjadi gadis cantik yang sehat. Si Sulung menjadi curiga.

"Pasti ada orang yang memberinya makanan," pikir Sulung iri. "Aku harus tahu siapa itu!"

Diam-diam Sulung mengikuti Bungsu ke hutan. Ia melihat kambing kecil berbicara pada Bungsu. Lalu mereka pergi ke rumah kecil di dalam hutan. Sulung ikut masuk ke dalam rumah kecil itu. Dan ia melihat Bungsu sedang makan.