Di sebuah pulau es, hiduplah seekor beruang kutub bernama Snowy. Ia hidup bersama orangtuanya, dan juga teman-temannya para penguin. Suatu hari, Snowy asyik bermain seluncur di tanah salju yang licin.
“Hati-hati, Snowy! Ini saatnya kita sembunyi. Ada pemburu yang datang!” seru ayahnya tiba-tiba.
Snowy terkejut. Ia langsung menggelindingkan tubuhnya dan membentuk bola, lalu memejamkan matanya. Ia menyamar menjadi bola salju. Pemburu tidak akan memburu bola salju! Sungguh penyamaran yang cerdik.
“Sekarang mereka sudah pergi…” terdengar suara ayah Snowy lagi. Beruang kecil itu langsung berdiri dengan mata ceria.
“Snowy, kemarilah! Sekarang saatnya kita memancing ikan salmon. Itulah makan siang kita hari ini!”
“Asyiiik!” seru Snowy girang.
Mereka berdua lalu memancing ikan Salmon di sungai. Setelah berhasil mendapat beberapa ekor ikan salmon, mereka pun pulang. Snowy menyerahkan ikan hasil pancingan kepada ibunya.
Sambil makan, Snowy menunjuk ke arah jauh.
“Ibu, aku ingin bertualang ke daerah sana. Aku ingin melihat ujung dari langit di atas kita ini!”
Ibunya tersenyum. “Boleh, Snowy. Tapi, nanti ya, saat musim semi tiba. Ayah dan Ibu akan mengajarimu berenang supaya kamu bisa pergi ke sana!”
Snowy mengangguk mendengar perkataan ibunya. Namun, ia sebetulnya tidak tahu, apa arti musim semi. Walau begitu, Snowy menduga, musim semi artinya ia harus menunggu dalam waktu yang sangat lama. Ia tidak sabar menunggu.
Maka esok harinya, Snowy pun berjalan sendiri mengikuti arah sinar matahari. Ia berjalan, dan terus berjalan. Snowy rupanya sudah berjalan terlalu jauh. Ia tidak mendengar suara ibunya memanggil-manggil namanya.
Untunglah beberapa ekor burung camar mendengar suara ibu Snowy.
“Anak beruang itu sudah berjalan ke arah laut, Bu Beruang,” seru seekor camar.
Ibu Snowy sangat panik mendengar berita itu. Ia langsung berlari sekuat tenaga untuk mengejar Snowy. Hatinya sedikit lega ketika melihat Snowy tak jauh di depannya.
Tiba-tiba, terdengar bunyi pecahan es. Es di atas gunung di dekat situ runtuh. Bongkah besar es memecah daratan es di antara Snowy dan ibunya.
KRAK!
Snowy mendelik panik melihat daratannya mulai hanyut menjauh dari ibunya.
“Ibuuu… tolooong…”
BYURRR!
Ibu Snowy langsung melompat ke dalam air dan berenang ke arah pecahan es tempat Snowy berpijak.
“Snowy, lompatlah ke dalam air. Ibu akan menyelamatkanmu!” teriak ibu Snowy.
“Tapi aku tidak bisa berenang, Bu! Aku takut!” teriak Snowy gemetar.
“Lompat saja, Snowy! Lalu gerakkan tanganmu seperti Ibu!” kata ibu Snowy sambil memeragakan cara berenang.
Snowy pun melompat ke air, dan mencoba berenang sesuai ajaran ibunya. Ternyata ia bisa!
Akhirnya, Snowy dan ibunya bisa kembali ke rumah mereka. Ayah dan teman-teman Snowy menyambutnya gembira. Snowy menyesal tidak bersabar menunggu musim semi, seperti nasihat ibunya. Petualangannya hari ini, betul-betul melelahkan!
Teks: Rizki
(Dok. Majalah Bobo)