Bobo.id - Apakah kamu pernah melihat lampu neon yang berkedip-kedip sesaat sebelum menyala?
Apakah itu artinya lampu neon itu rusak?
Apakah lampu neon itu harus segera kita ganti? Yuk, kita cari tahu.
Perlu listrik tegangan tinggi
Lampu neon mengeluarkan elektron dan menabrak dinding tabung gelas yang dilapisi fosfor dan mengeluarkan cahaya.
Untuk melemparkan elektron yang mengalir di dalam logam ke luar, dibutuhkan tegangan listrik yang sangat tinggi.
Tegangan 220 volt yang biasa kita gunakan tidak cukup.
Karena itu ada starter yang ditempelkan di lampu neon untuk menghentikan listrik dalam sekejap sehingga menghasilkan tegangan listrik yang tinggi.
Tegangan listrik lebih tinggi pada saat terputus daripada saat listrik mengalir.
Karena itu, saat menyalakan lampu neon, aliran listrik berulang kali putus sambung. Peristiwa ini terlihat di mata kita seperti lampu yang berkedip-kedip.
Kapan harus mengganti lampu neon?
Bagian dalam lampu neon dilapisi zat fosfor. Di ujungnya ada elektroda yang merupakan filamen dari bahan gulungan tungsten.
Filamen ini dilapisi dengan barium dan strontium yang lebih mudah mengeluarkan elektron.
Ujung lampu neon menjadi hita, karena saat lampu dinyalakan, sejumlah besar listrik keluar dari filamen sehingga bahan tungsten menguap.
Filamen kemudian menjadi tipis dan akhirnya terputus. Saat itulah waktunya untuk mengganti lampu neon.