Kapal-kapal ferry yang digunakan sebagai kapal penyebarangan di Selat Sunda pada umumnya jenis kapal Ro Ro atau Roll on Roll off. Pada lambung kapal ro-ro memiliki dua pintu raksasa pada bagian depan dan belakang. Pintu raksasa ini juga berfungsi sebagai jembatan ketika kendaraan masuk dan keluar dari lambung kapal.
Kapal ro-ro bisa mengangkut kendaraan besar seperti truk, tronton, bus, kendaraan pribadi, dan sepeda motor.
Lambung kapal ro-ro sangat besar. Ratusan kendaraan bisa masuk ke dalamnya. Oleh karena kendaraan bisa masuk ke dalam lambung kapal dan keluar lagi, maka kapal ini disebut roll on – roll off alias ro-ro. Perjalanan antara Merak – Bakauheni dengan kapal ro-ro rata-rata ditempuh 2 jam.
Pulau di Selat Sunda
Saat menaiki kapal ferry penyeberangan, kita akan melihat beberapa pulau di sekitar jalur pelayaran. Di sekitar Pelabuhan Merak, ada dua pulau besar dan kecil. Pulau yang besar disebut Merak Besar dan yang kecil disebut Merak Kecil.
Di tengah laut, ada pulau yang cukup besar, yaitu Pulau Sangiang. Di kejauhan ke arah Laut Jawa ada pulau kecil, yaitu Pulau Tempurung. Lain dengan Pelabuhan Bakauheni yang memiliki banyak pulau.
Di sekitar pelabuhan terdapat beberapa pulau, antara lain, Rimaubalak, Rimaulunik, Tumpel, dan kawasan koral.
Selain itu masih ada pulau lain, yaitu Pulau Dua, Pulau Kelapa, Panjurit, Panjukut, Kandang Balak, Kandang Lunik, dan Pulau Sindu.
Pulau-pulau tersebut umumnya merupakan pulau tak berpenghuni. Kalau tampak ada rumah, rumah tersebut hanya untuk tinggal sementara.
Gunung Anak Krakatau dan pulau-pulau di sekitarnya, seperti Pulau Sertung, Krakatau, dan Krakatau Kecil juga terletak di Selat Sunda. Kompleks Anak Krakatau ini merupakan pulau kosong dan menjadi cagar alam biosfer yang diakui dunia.
Sedangkan pulau besar di Selat Sunda yang berpenghuni adalah Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku.
Sumber foto: Creative Commons