Opo Dawi yang Bijaksana

By Sylvana Toemon, Jumat, 30 Maret 2018 | 12:00 WIB
Opo Dawi yang bijaksana (Sylvana Toemon)

Datu Lutang adalah seorang raja  yang bijaksana. Jika hendak mengambil keputusan, ia selalu berunding dengan penasihatnya. Pada suatu hari, penasihat Datu Lutang meninggal dunia. Datu Lutang panik sekali.

“Kalau ada masalah penting, kepada siapa aku harus minta nasihat?!” keluhnya.

“Pokoknya, dalam minggu ini juga, kau harus menemukan penasihat baru!!” perintah Datu Lutang kepada Panglima Hiwu. 

Tanpa bertanya lagi, Panglima Hiwu segera mengumpulkan rakyat kerajaan  itu. la menyuruh rakyat untuk memilih seorang yang paling pandai di antara mereka. Mereka memilih seorang pria sederhana yang bernama Opo Dawi.

“Opo Dawi, Datu Lutang ingin berkenalan denganmu. Nanti malam, akan ada pesta di istana. Bersiap-siaplah, pengawal kerajaan akan menjemputmu,” ujar Panglima Hiwu.

Tiba-tiba, terdengar suara amarah seorang pria. “Ini tidak adil! Namaku Kune. Aku juga terkenal pandai. Siapa pun boleh mengujiku. Opo Dawi ini pandai mencari muka. Itu sebabnya rakyat memilih dia!”

“Kune, kalau kau merasa pandai, nanti malam kau pun akan dijemput pengawal kerajaan,” janji Panglima Hiwu.

Panglima Hiwu menepati janjinya. la mengutus delapan pengawal menjemput Opo Dawi dan Kune.

Mereka berdua masing-masing diusung di atas tandu yang dihias indah. Dalam perjalanan ke istana, tiba- tiba mereka dihadang gerombolan perampok. Para pengawal berusaha melawan tetapi perampok-perampok itu sangat kuat. Untung, serombongan tukang kayu datang untuk menolong mereka. Opo Dawi dan Kune sangat berterima kasih pada mereka.

Mereka lalu bertanya, “Hadiah apa yang kalian inginkan?”

“Kami tidak menginginkan hadiah apa pun. Namun, sudikah Opo Dawi dan Kune menginap di rumah kami malam ini? Istri dan anak-anak kami tentu akan bangga sekali jika ada calon penasihat Datu mau menginap di rumah kami,” mohon para tukang kayu. Opo Dawi dan Kune berjanji akan mengabulkan permintaan itu.

Tak lama kemudian, tibalah mereka di istana. Bermacam-macam hidangan lezat telah tersedia. Sambil menikmati hidangan, Datu Lutang menguji kepandaian Opo Dawi dan Kune. Ternyata, Kune memang tidak kalah pandai. Semua pertanyaan yang bisa dijawab oleh Opo Dawi, juga bisa dijawab oleh Kune.