Bazar Sekolah

By Sylvana Toemon, Sabtu, 12 Mei 2018 | 05:00 WIB
Bazar sekolah (Sylvana Toemon)

Seminggu yang lalu Runi dan Rudi mendapat tugas kelompok. Mereka harus membuat ide wirausaha yang akan ditunjukkan saat bazar sekolah. Runi, Rudi, Naura, Keyla, Nia, Salsa, Bayu, dan Amir sepakat untuk menjual getuk. Delapan anak yang bersahabat ini menamai kelompok mereka Sahabat Getuk. Sehari sebelum bazar sekolah, kedelapan anak itu berkumpul di rumah besar Datuk. Mereka akan membuat getuk di rumah tempat Runi dan Rudi tinggal itu.

“Singkongnya direbus dulu sampai empuk,” ujar Runi memberi petunjuk.

Sementara menantikan singkong menjadi empuk, Rudi menuliskan resep membuat getuk supaya dapat dibaca oleh teman-temannya. Rudi kemudian menempelkan resep yang ditulisnya itu di pintu lemari es.

“Sini biar kami yang menghaluskannya,” ujar Amir menawarkan. Bayu mengangguk di sebelahnya. Mereka membawa alat penumbuk.

Singkong yang sudah direbus itu dihaluskan dengan cara ditumbuk. Untuk menumbuknya perlu tenaga yang besar. Amir dan Bayu menawarkan diri karena mereka yang tenaganya paling kuat. Kedua sahabat Rudi itu adalah atlet yang sering mewakili sekolah. Saat adonan itu sudah halus, Runi mencampurkan gula secukupnya,

“Nah, sekarang tinggal kita beri pewarna,” ucap Runi sambil membawa beberapa botol kecil pewarna makanan. Ada warna merah, kuning, cokelat, dan hijau.

Naura, Keyla, Nia, dan Salsa berebutan ingin menuangkan pewarna makanan. Masing-masing memegang sebuah botol kecil.

“Tunggu! Jangan lupa pakai sarung tangan ini!” tegur Rudi sambil menyodorkan sarung tangan plastik.

“Iya benar, kalian harus memakai sarung tangan agar makanan kita tetap bersih dan tangan tidak terkena pewarna. O ya, supaya warnanya tidak tercampur, adonannya harus kita pisahkan,” kata Runi sambil membawa beberapa mangkok besar.

Anak-anak perempuan itu sangat bersemangat menguleni adonan dengan warna pilihan mereka masing-masing.

“Bagaimana kalau getuknya kita bentuk menjadi macam-macam?” usul Salsa.

“Kita bentuk jadi buah-buahan,” usul Runi.