Pulau Mare di Maluku dikenal sebagai pulau penghasil gerabah. Gerabah dari Pulau Mare banyak digunakan masyarakat dari Maluku hingga Papua. Anehnya, laki-laki di Pulau Mare tak satu pun yang dapat membuat gerabah. Semua jenis gerabah dibuat oleh perempuan.
Pantangan
Menurut mitos di Pulau Mare, sejak dahulu laki-laki di Pulau Mare dilarang membuat gerabah. Membuat gerabah adalah pekerjaan perempuan. Konon apabila larangan itu dilanggar, maka laki-laki tersebut tidak bisa punya anak.
Mitos tersebut hingga kini masih berlaku di Pulau Mare. Meskipun begitu, bukan berarti semua proses pekerjaan membuat gerabah dilakukan oleh perempuan.
Untuk menggali tanah liat yang terdapat di gunung, biasanya dilakukan oleh laki-laki. Begitu juga setelah gerabah jadi, maka tugas kaum laki-laki yang menjualnya ke luar pulau.
Gerabah Tradisional
Gerabah yang dihasilkan merupakan gerabah tradisional. Artinya, gerabah yang dihasilkan merupakan perkakas yang masih dibutuhkan untuk melestarikan adat istiadat masyarakat di Maluku dan Papua. Misalnya, gerabah untuk membakar sagu yang disebut forno, hito untuk membakar dupa, ngura-ngura untuk menutup makanan, kuali, belanga, dan lainnya.
Proses Pembuatan Gerabah
Bahan baku gerabah adalah tanah liat yang mengandung kaolin. Di Pulau Mare, tambang tanah liat terdapat di gunung Mare. Tanah liat dijemur sampai kering, lalu ditumbuk atau dihaluskan. Setelah halus, tanah dicampur dengan pasir berwarna hitam, lalu ditambah sedikit air dan diulen hingga terbentuk tanah liat yang benar-benar pulen.
Tanah liat kemudian dipipihkan dengan cara dipukul-pukul. Setelah itu baru dibentuk sesuai dengan perkakas yang hendak dibuat. Proses selanjutnya adalah dijemur, dihaluskan, lalu dibakar.
Aneka gerabah yang sudah jadi lalu dikemas dan dikirim ke luar daerah, seperti ke Halmahera, Seram, dan Papua. Untuk urusan penjulalan gerabah ke luar daerah, ini baru urusan laki-laki.
Ke Pulau Mare
Pulau Mare terletak di dekat Pulau Tidore. Dari pusat kota Tidore, kita bisa menyeberang sekitar 15 menit dengan perahu motor. Laut di Pulau Mare sangat kinclong. Ikan-ikan yang berseliweran di antara terumbu karang terlihat sangat jelas. Pada pagi hari dan sore hari, kita bisa berpapasan dengan lumba-lumba yang sedang bermain.
Dari dermaga Pulau Mare, kita bisa berselfie dengan latar belakang birunya laut dan indahnya Gunung Tidore yang menjulang.