Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang cukup melimpah di Indonesia, tapi konsumsi ikan di Indonesia termasuk kecil. Padahal, banyak slogan yang mengatakan, “Ingin pintar? Banyak-banyaklah makan ikan”. Selain ikan laut, Indonesia juga punya ikan air tawar, seperti ikan gobi dari Papua, ikan gurami dari Tasikmalaya, dan ikan bilih dari Sumatera Barat. Tapi sayang, kita tidak akrab dengan ikan-ikan itu.
Sebaliknya, kita justru lebih akrab dengan ikan asing yang berasal dari negara lain, seperti ikan mas, ikan mujair, ikan nila, ikan bawal, ikan patin, dan masih banyak lagi. Jika bukan dari Indonesia, dari mana ikan-ikan tersebut berasal? Daripada penasaran, bagaimana kalau kita cari tahu saja dari mana ikan asing yang akrab di Indonesia itu berasal?
Ikan Mas – Jepang, Tiongkok, Taiwan
Ikan bertubuh gemuk dan punya daging tebal ini sebenarnya berasal dari tanah Jepang, Tiongkok, dan Taiwan. Pada tahun 1920-an, ikan ini mulai dibawa dan dipelihara di Indonesia. Saat ini, ikan bernama latin Cyprinus carpio ini sudah tersebar di seluruh Indonesia. Ikan mas termasuk ikan yang senang berbaur, jadi kemurnian ikan ini cukup sulit dijaga. Biasanya, perbauran antara beragam jenis ikan mas tersebut akan menghasilkan ras baru. Hingga saat ini, sudah ada 7 jenis ikan mas konsumsi dan 5 jenis ikan mas hias.
Ikan Bawal – Brazil
Banyak yang mengatakan, bahwa ikan bawal itu mirip dengan ikan piranha. Hal itu tidak aneh, karena kedua ikan itu masih bersaudara dan berasal dari daerah yang sama. O ya, ikan bawal mulai datang ke Indonesia pada tahun 1986 untuk dijadikan ikan hias. Tetapi, seiring berjalannya waktu, ikan bawal lebih berkembang sebagai ikan konsumsi. Saat ini, ikan bawal bisa kita temukan dengan mudah dan bisa dipelihara di kolam ikan. Tapi, kita tidak boleh melepaskan ikan bawal ke sungai atau danau, karena dikhawatirkan akan menganggu ikan-ikan asli Indonesia yang hidup di sungai dan danau.
Ikan Mujair – Afrika Selatan
Ikan dengan nama latin Oreochromis mossambicus ini masih bersaudara, lo, dengan ikan nila. Sebenarnya, ikan ini berasal dari Afrika Selatan. Pada tahun 1939, ikan ini ditemukan di Sungai Serang, Blitar, Jawa Timur. Sampai saat ini, belum ada yang tahu kenapa ikan mujair bisa ada di sungai kecil tersebut. Ikan ini termasuk ikan yang mudah beradaptasi dan cepet berkembang biak, jadi banyak penambak yang memelihara ikan ini. Namun, proses kembang biaknya yang cepat itu justru dikhawatirkan menjadi masalah bagi ikan-ikan lokal.
Ikan Patin – Thailand
Sebenarnya, Indonesia juga punya patin endemik (Pangasius pangasius), namun entah kenapa ikan patin asli Indonesia itu tidak dibudidayakan, seperti ikan patin dari Thailand (Pangasius sutchi). Ikan patin Thailand ini didatangkan ke Indonesia pada tahun 1972. Ikan tanpa sisik ini cukup banyak dipelihara, karena dagingnya tebal dan durinya sedikit. Selain itu, ikan ini juga mudah dipelihara, jadi tak heran kalau para penambak senang membudidayakan ikan satu ini.
Lele Dumbo – Thailand
Ikan lele (Clarias batrachus) merupakan salah satu ikan air tawar yang dimiliki Indonesia. Tapi sayang, ikan lele asli Indonesia ini kalah terkenal dengan lele dumbo (Clarias gariepinus) dari Thailand. Akhirnya, lele dumbo lah yang banyak dibudidayakan oleh para penambak. Lele dumbo bisa mencapai ukuran yang lebih besar, daripada lele lokal. Lele dumbo juga memiliki patil yang tidak terlalu tajam dan dagingnya lebih tebal. Hal itulah yang menyebabkan lele dumbo lebih banyak dipelihara, daripada lele lokal.
Ikan Gabus – Perairan Asia Tenggara
Ikan gabus adalah ikan air tawar yang bisa mencapai ukuran satu meter. ikan gabus termasuk ikan yang tangguh, karena bisa bertahan di daerah yang minim air. Bahkan, mereka bisa bernapas langsung melalui udara dan berpindah tempat saat musim kemarau tiba. Selain itu, ikan gabus juga memiliki daging yang tebal, jadi ada beberapa penambak yang membudidayakan ikan ini. Tapi sayang, ikan ini termasuk predator yang suka memangsa ikan lainnya. Jadi, beberapa orang menganggap ikan ini sebagai hama yang harus dihindari.
Ikan Nila – Afrika Timur
Ikan bernama latin Oreochromis niloticus ini berasal dari Afrika Timur. Ikan ini mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1969. Saat ini, ikan nila menjadi salah satu peliharaan favorit para penambak, karena mudah berkembang biak, mudah dipelihara, dan mudah dijual tentunya. Tapi sayang, ikan ini akan berubah menjadi hama jika ditebar di sungai atau danau yang ada di Indonesia. Kenapa? Karena ikan ini akan memakan banyak tumbuhan air dan menggantikan posisi ikan pribumi Indonesia. Akhirnya, ikan pribumi pun akan tersingkir dari habitat aslinya.
Semoga ikan-ikan itu bisa dibudidayakan, tanpa menganggu kehidupan ikan asli Indonesia, ya!
Teks: Willa, Ilustrasi: Ode, Melisa