Afan Membangun Kapal

By Sylvana Toemon, Senin, 21 Mei 2018 | 02:00 WIB
Afan membangun kapal (Sylvana Toemon)

Sontak semua menoleh ke arah pasak itu. Di tengah ombak-ombak tinggi, tiang layar terayun-ayun keras akibat pasak yang kurang kuat itu.

Afan terkejut sekaligus takut melihatnya. Ia teringat pada malam terakhir itu. Ia terburu- buru memeriksa bagian layar karena sudah dipanggil ke pesta di keraton. Bam! Tiang layar itu patah dan mulai doyong akan roboh menimpa dirinya. Afan memejamkan matanya erat-erat. Ini buruk sekali! Semua gara-gara ketidaktelitiannya!

Afan tersentak. Ia terbangun di Borobudur. Karena tidak memakai topi, Afan sempat pingsan kepanasan. Tepat di depan relief kapal Borobudur itu. Teman-teman dan guru yang mengelilinginya menarik nafas lega melihat Afan sadar kembali. Afan juga lega karena semua itu hanya mimpi. Tapi ia berjanji akan bekerja seteliti mungkin agar tidak merugikan dirinya sendiri dan orang lain.

Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Pradikha Bestari.