Bagaimana Para Astronom Menamai Bintang-bintang di Langit?

By Cirana Merisa, Senin, 5 Februari 2018 | 09:15 WIB
Nama speerti Sirius, Vega,dll hanya diberikan untuk bintang yang sangat terang. (Cirana Merisa)

Bintang-bintang lainnya lebih sering dinamakan sesuai dengan Penamaan Bayer.

Penemunya, Johann Bayer, memperkenalkan sistem penamaan bintang dengan menggunakan abjad Yunani.

Bintang-bintang ini misalnya Alpha Canis Majoris, Alpha Centauri, Beta Aquarii, Beta Cassiopeiae, dan lain-lain.

Baca juga: Sirius, Bintang yang Paling Terang di Langit Malam

Penamaan Sesuai Koordinat

Meski begitu, ada juga bintang-bintang, terutama yang redup, yang namanya hanya berupa jajaran kode huruf dan angka. Contohnya EBLM J0555-57Ab yang merupakan bintang terkecil sejagad raya.

Deretan angka itu bukan sekadar angka asal, tapi merupakan posisi titik koordinat bintang itu di langit.

Kenapa tidak diberi nama yang mudah diingat seperti Canopus, Bellatrix, atau Polaris?

Menurut IAU, bintang diberi nama-nama seperti itu untuk memudahkan para astronom dalam menemukan bintang-bintang tersebut dalam daftar yang berisi jutaan bintang.

Baca juga: Polaris, Sang Bintang Kutub