Mengapa Jalan di Pegunungan Dibuat Berkelok-kelok?

By Putri Puspita, Jumat, 10 November 2017 | 03:43 WIB
Jalan yang berkelok (Putri Puspita)

Naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali …

Pernah menempuh perjalanan di area pegunungan atau dataran tinggi lainnya? Perhatikanlah jalannya!

Berkelok-kelok

Jika diperhatikan, jalanan di dataran tinggi dibuat berkelok-kelok. Kendaraan bermotor yang melintas harus berhati-hati karena beberapa tikungan memang terjal.

Tahukah teman-teman, mengapa dibuat berkelok-kelok?

Sebenarnya ketika jalanan dibuat berkelok-kelok, maka jarak dan waktu tempuhnya juga akan bertambah. Nah, hal ini memang terlihat merugikan, tapi ternyata keuntungannya lebih besar, lo.

Ketika jalanan di pegunungan dibuat berkelok-kelok, maka kendaraan yang ingin naik atau pun turun menjadi lebih mudah melaju. Kendaraan bermotor, baik motor atau mobil, pada umumnya tidak cukup kuat untuk menempuh tanjakan yang terjal dalam waktu lama. Tenaga kendaraan pun terkuras sama banyaknya dengan jalan yang dibuat berkelok-kelok.

Selain itu, jalan yang berkelok-kelok menjadi pilihan yang lebih aman daripada jalanan yang curam dan terjal walaupun jarak tempuhnya lebih pendek.

Pesawat Sederhana: Bidang Miring

Ingatkah teman-teman dengan bidang miring?

Bidang miring adalah salah satu jenis pesawat sederhana (alat yang memudahkan pekerjaan manusia). Nah, jalan yang dibuat berkelok-kelok ini menggunakan prinsip kerja bidang miring.

Ketika landasan atau bidang yang akan dilewati landai,  maka tenaga yang dibutuhkan untuk menuju puncaknya menjadi lebih kecil, begitu pula sebaliknya.

Begitulah penjelasannya teman-teman.

Jadi, kalau sedang menuju puncak dan jalanannya berliku, sebenarnya itu sudah dirancang untuk mempermudah perjalanan kita dan lebih aman. Walaupun terkadang membuat mual atau mabuk darat. Jangan lupa, siap sedia obat anti mabuk, ya!

Teks dan Foto: Putri Puspita | Bobo.ID