Misteri Katak Hijau Kecil (Bag. 1)

By Vanda Parengkuan, Kamis, 5 April 2018 | 04:00 WIB
Misteri Katak Hijau Kecil (Bag. 1) (Vanda Parengkuan)

 

Di saat manusia masih dalam perlindungan peri-peri, hiduplah dua raja bernama Peridor dan Diamantino. Kerajaan mereka bertetangga. Para peri kurang menyukai Diamantino, karena ia sering kasar pada istrinya yang bernama Aglantino.

Ketika Diamantino sakit, para peri pun tak mau menolongnya. Akhirnya, Diamantino meninggal. Aglantino lalu diangkat menjadi ratu menggantikan suaminya.

Aglantino memiliki seorang putri kecil bernama Serpentine. Para peri membantu Aglantino merawat Serpentine dengan baik. Gadis kecil itu diasuh oleh para peri di rumah mereka.

Sementara itu, Raja Peridor juga kadang membuat para peri kesal. Raja Peridor sangat mencintai istrinya, Ratu Constance. Namun, Raja Peridor sering mengeluhkan Ratu Constance yang dianggap boros. Itu karena Ratu Constante terlalu sering memerhatikan rakyat miskin yang sakit atau kelaparan. Untuk membuat Raja Peridor jera, para peri lalu membuat Ratu Constance menghilang dengan tiba-tiba.

Raja Peridor sangat sedih karena ia sebetulnya sangat mencintai istrinya. Setiap hari ia hanya menangis. Padahal, Raja Peridor memiliki putra tunggal yang masih kecil. Pangeran Saphir baru berusia tiga tahun ketika Ratu Constance menghilang.

Pada saat Pangeran Saphir berusia lima belas tahun, ia tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan baik hati. Ia juga rajin mengurusi ayahnya yang selalu murung. Ia hampir tidak pernah bermain dengan pemuda sebayanya.  

Para peri mulai khawatir melihat Pangeran Saphir yang sehari-hari hanya berada di istana. Mereka sebetulnya punya rencana rahasia untuk pangeran muda ini.

Untuk menjalankan rencana mereka, suatu hari, para peri meletakkan sebuah cermin di kamar Pangeran Saphir. Cermin itu kecil berhias bingkai bunga kaca yang indah. Persis seperti cermin yang biasa dijual di kota Venesia.

Selama beberapa hari, Pangeran Saphir tidak memerhatikan kalau ada benda baru di kamarnya. Namun suatu hari, ia akhirnya melihat cermin itu dan mendekatinya. Ia sangat terkejut karena yang terlihat di cermin itu bukanlah wajahnya sendiri. Melainkan wajah seorang gadis muda yang sangat cantik. Cermin itu bagaikan jendela. Pangeran Saphir bahkan bisa melihat semua kegiatan gadis itu di dalam cermin.

Lama kelamaan, Pangeran Saphir jatuh cinta pada gadis di dalam cermin. Ia tak pernah keluar dari kamarnya lagi dan hanya memandangi gadis di dalam cerminnya. Ia juga bertanya-tanya, apakah ia bisa bertemu gadis itu.

Pada suatu hari, seperti biasa, Pangeran Saphir menatap ke cerminnya itu. Kali ini, ia hanya melihat punggung gadis cantik itu. Rupanya, gadis itu sedang bercermin. Pangeran Saphir sangat terkejut, karena cermin gadis itu sama persis dengan cerminnya. Dan apa yang dilakukan gadis itu, sama dengan apa yang dilakukan Pangeran Saphir.

Gadis itu juga menghabiskan waktunya dengan menatap ke dalam cermin indahnya. Pangeran Saphir berusaha melihat, siapa yang terpantul di cermin gadis cantik itu. Namun, tubuh gadis itu selalu menutupi cermin. Sekilas, Pangeran Saphir hanya melihat wujud seorang pria di cermin si gadis cantik. Dan itu membuat Pangeran Saphir sedih.