Paus Bungkuk, Hewan yang Memiliki Sirip Terpanjang di Dunia

By Yomi Hanna, Jumat, 17 November 2017 | 04:30 WIB
Paus bungkuk (Hanna Vivaldi)

Paus ini memiliki tonjolan di bagian atas kepalanya sehingga terlihat seperti sedang membungkuk. Paus apakah namanya? Yap, kamu benar, namanya adalah paus bungkuk atau Megaptera novaeangliae. Tahukah teman-teman apa kehebatan paus yang satu ini?

Sirip Depan Terpanjang di Dunia

Paus ini memiliki ciri-ciri sirip depan yang panjangnya sekitar 5 meter, tubuh bagian atasnya yang berwarna hitam dan tubuh bagian bawahnya berwarna putih. Karena siripnya yang panjang, paus bungkuk bisa berhenti, berenang mundur, dan melompat keluar air. O iya, paus bungkuk ini merupakan hewan dengan sirip terpanjang di dunia, lo.

Sirip Ekor Paus Bungkuk

Sirip ekor paus bungkuk bentuknya seperti bulan sabit yang berlekuk tajam di bagian tengah dan memanjang di bagian samping. Sirip ekor ini digunakan paus bungkuk untuk memberikan daya dorong ke depan. Ketika hewan ini berenang, maka ia akan menggerakkan sirip ekornya ke atas dan ke bawah. Kecepatan renang maksimal yang dimiliki paus bungkuk adalah 27 km/jam.

Baca juga : 5 Penyebab Paus Sering Terdampar

Air Mancur dari Atas Kepala

Saat bernapas, paus ini terlihat seperti menyemprotkan air mancur dari lubang pernapasan yang ada di atas kepalanya. Namun, yang keluar dari lubang pernapasan itu ternyata bukan air, teman-teman. Melainkan gas-gas sisa proses pertukaran zat yang mengembun akibat udara dingin yang ada di sekitarnya, O iya, paus bungkuk ini bisa berenang tanpa menghirup udara selama 20 menit, lo!

Banyak Diburu Manusia

Dulu, paus bungkuk adalah hewan yang sangat bermanfaat bagi manusia. Ini karena minyak paus bungkuk dapat diolah menjadi bahan bakar, pelumas, kosmetik, minyak goreng, dan juga mentega. Dagingnya juga dapat dijadikan sebagai makanan dan tulangnya dimanfaatkan sebagai pupuk.

Paus bungkuk pun banyak diburu manusia pada waktu itu. Sehingga 100.000 paus bungkuk di bagian bumi bagian selantan mati akibat perburuan tersebut. Populasi hewan ini pun mengalami penurunan. Setelah itu, pada tahun 1966 paus bungkuk dilarang untuk diburu.