Apakah teman-teman pernah melihat kelelawar vampir? Kelelawar vampir merupakan jenis kelelawar yang mengisap darah. Ada 3 spesies kelelawar yang memiliki kebiasaan mengisap darah, yaitu kelelawar vampir biasa (Desmodus torundus), kelelawar vampir kaki berbulu (Diphylla ecuada), dan kelelawar vampir bersayap putih (Diaemus youngi). Selain itu, di bawah ini ada beberapa fakta lainnya seputar kelelawar vampir. Apa saja, ya?
1. Ciri-ciri Tubuh Kelelawar
Moncong kelelawar ini pendek, rata, dan tidak memiliki daun hidung. Pada hidungnya terdapat sensor inframerah yang fungsinya untuk menemukan pembuluh darah yang dekat dengan kulit. Pada tubuhnya terdapat banyak bulu dengan bentang sayap sebesar 20 cm. Kaki kelelawar ini cukup lemah, yang membuatnya tidak dapat berjalan dengan baik
Baca juga : Kenapa Kelelawar Tidur Terbalik?
2. Meminum Banyak Darah
Bagi manusia, kelelawar vampir sering dianggap hama, karena kebiasaannya mengisap darah hewan-hewan ternak. Setelah darahnya diisap, hewan-hewan ternak yang menjadi korban tersebut menjadi mudah lelah dan kekurangan darah. Dalam 20 menit, kelelawar vampir dapat meminum lebih dari 20 gram darah, lo.
Sistem pencernaannya dapat bekerja dengan cepat untuk mencerna makanan. Saat malam hampir berakhir, kelelawar ini akan bertengger sambil menunggu makanannya tercerna habis.
3. Kebiasaan Makan
Kelelawar vampir biasanya makan di malam hari. Untuk mencari mangsanya, kelelawar ini menggunakan echolocation, yaitu kemampuan mengetahui lokasi, tempat dari mangsa yang ada di sekeliling mereka menggunakan pantulan bunyi ultrasonik. Selain itu, hewan ini juga menggunakan indra penciuman dan penglihatannya. Gigi tajam kelelawar vampir yang berada di bagian depan dipakai untuk memotong hingga ke dalam kulit. Saat makan, air liur kelelawar bertugas untuk mencegah pembekuan darah. Sehingga kelelawar ini dapat terus mengisap darah hingga ia kenyang.
Baca juga : Kelelawar Panda dari Sudan
4. Membagikan Darah pada Kelelawar Lainnya
Kelelawar yang haus darah dalam beberapa malam, akan membuat tubuhnya lemah. Oleh sebab itu, setelah berburu mangsa, kelelawar vampir akan memuntahkan sedikit darah dan menyumbangkannya kepada kelelawar lain yang sedang lapar.
5. Kotoran dan Air Liur dapat Dimanfaatkan
Kotoran kelelawar dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Begitu juga air liurnya dapat digunakan untuk keperluan obat-obatan. Misalnya seperti obat desmoteplase, yang dapat meningkatkan aliran darah pada pasien yang terkena penyakit stroke.
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR