Air Semerah Darah di Antartika

By Sylvana Toemon, Jumat, 1 Desember 2017 | 03:10 WIB
Air semerah darah di Antartika (Sylvana Toemon)

Di Benua Antartika, ada mata air yang airnya semerah darah. Namanya Blood Falls. Apa yang menyebabkannya, ya?

Baca juga: Benua Antartika, Tempat Es Abadi Berada

Misteri Bertahun-Tahun

Air merah ini pertama kali ditemukan pada tahun 1911. Griffith Taylor yang pertama kali menemukannya di tempat yang dinamakan Gletser Taylor. Saat itu, ia mengira air merah itu karena pengaruh alga merah. Misteri air merah darah ini tetap tidak terpecahkan selama bertahun-tahun.

Baca juga: Perjanjian Antartika

Kaya Akan Zat Besi

Baru pada tahun 2013 ada penelitian tentang air merah di Antartika ini. Hasil penelitiannya dimuat dalam Journal of Glaciology. Dari hasil penelitian itu, diketahui bahwa air merah itu adalah air asin yang kaya zat besi. Zat besi itu beroksidasi saat terkena udara. Terbentuknya warna merah itu sama prosesnya seperti karat pada besi.

Air asin itu terjebak selama jutaan tahun di bawah gletser. Akibatnya air tersebut sangat asin dan membeku. Air asin itu menekan ke luar kemudian mencair dan menjadi aliran air berwarna merah ini.