Apa Itu Siklon Cempaka dan Siklon Dahlia?

By Yomi Hanna, Kamis, 30 November 2017 | 08:26 WIB
Badai Cempaka (Hanna Vivaldi)

Pertama kali dalam sejarah, dalam minggu yang sama telah lahir dua badai atau siklon di wilayah Indonesia, yaitu siklon Cempaka dan siklon Dahlia. Seperti apakah keduanya?

Siklon Cempaka

Pada Senin, 27 November 2017 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan telah terbentuk siklon Cempaka. Letaknya berada di perairan Selatan Jawa Tengah, sekitar 100 km sebelah selatan tenggara Cilacap. Lebih tepatnya di titik 8,6 lintang selatan dan 110,9 bujur timur.

Baca juga: Muncul Danau Jernih di Gunungkidul Akibat Siklon Cempaka

Siklon Dahlia

Nah, di hari Rabu, 29 November 2017, siklon Cempaka tersebut melemah dan menjauhi Indonesia. Namun setelahnya lahir badai baru bernama siklon Dahlia. Badai ini muncul di wilayah 470 km sebelah barat daya Bengkulu. Tepatnya di titik 8,2 derajat Lintang Selatan dan 10,8 derajat Bujur Timur.

Indonesia Langka Terjadi Angin Siklon

Menurut Deputi Bidang Klimatologi BMKG yang bernama Mulyono Rahadi Prabowo, sebenarnya badai atau siklon yang lahir di Indonesia masih sangat jarang. Ia berkata bahwa ini merupakan pengalaman baru bagi kita karena dalam setahun telah lahir dua siklon baru. Setelah siklon Dahlia, bisa saja akan lahir badai baru lainnya dalam waktu dekat ini.

Penyebab Munculnya Siklon

Ini dipengaruhi oleh perbedaan tekanan yang tidak merata di permukaan wilayah Indonesia. Selain itu, ini juga dipengaruhi oleh perubahan suhu permukaan laut.

Saat ini, matahari berada di bagian selatan Bumi dan membuatnya lebih hangat dibandingkan dengan belahan bumi utara. Perbedaan ini membuat atmosfer di belahan Bumi selatan lebih cair dan lebih renggang. Oleh sebab itu, tekanan udara pun menjadi lebih rendah.

Baca juga: Rahasia Pohon Palem Tidak Tumbang Walau Ditiup Badai

Masa Lahir Siklon Baru di Indonesia

Masa panen siklon di Indonesia terjadi pada bulan November hingga Januari. Namun saat matahari berada di belahan Bumi utara, yaitu antara bulan Maret hingga September, negara Filipina lah yang akan menjadi lahan panen lahirnya siklon baru.

Nama Bunga 

Mungkin teman-teman bingung, kenapa dua fenomena cuaca itu diberi nama-nama bunga. Dinamakan seperti itu bukanlah tanpa sebab. Ini karena badan meteorologi di seluruh dunia, termasuk Indonesia, punya kesepakatan dalam pemberian nama badai ini.

Sebelumnya oleh BMKG sudah menyediakan dua kelompok nama, misalnya nama-nama wayang. Namun, saat ini diubah menjadi nama-nama bunga agar netral.

Baca juga : Kenapa Bisa Terjadi Angin Topan?

Sesuai Urutan Abjad dan Urutan Lahirnya 

Nah, huruf depan nama badai  atau siklon yang lahir, ditentukan sesuai dengan urutan abjad. Seperti nama siklon Cempaka, huruf C adalah urutan abjad ke tiga dan merupakan siklon ketiga yang lahir di Indonesia. Begitu juga Dahlia, huruf depan D merupakan urutan abjad ke empat dan merupakan siklon keempat yang lahir.

Menurut WMO (World Meteorilogical Organization), penamaan siklon atau badai ini bertujuan untuk membantu kita mengingat dan memudahkan wartawan dalam menuliskan berita.

Sumber : Kompas.com