Kuma Kehilangan Ikan

By Vanda Parengkuan, Kamis, 10 Mei 2018 | 08:00 WIB
Kuma Kehilangan Ikan (Vanda Parengkuan)

“Kuma, selalu menang kalau main petak umpet! Soalnya, kamu bisa sembunyi di pohon!” terdengar suara salah satu adik Oksi.

“Tapi main petak umpet jadi seru kalau ada kamu! Besok kita main lagi, ya!” seru adik Oksi yang lain.

“Iyaaa, aku janji, akan datang dan main bersama kalian lagi,” kata Kuma gembira.  

Hari sudah gelap. Kuma bergegas mengambil tasnya dan pulang ke rumah. Ibunya menyambut di depan pintu.

“Kuma, kamu pasti terlalu asyik bermain lagi! Ayahmu tadi menanyakanmu. Sekarang ayahmu sudah tidur. Ayoo, cepat makan sup, dan segera tidur, ya,” kata ibu Kuma. 

Kuma kecewa karena tidak bisa memamerkan ikan hasil tangkapannya pada ayahnya. Kuma meletakkan tasnya di dapur lalu segera tidur. 

Keesokah paginya, ketika terbangun, Kuma langsung melompat keluar dari kamarnya. “Ayah, aku punya kejutan untuk Ayah!” serunya.

“Mmm… apa yang kamu bawa?” tanya ayah Kuma.  

Kuma berlari ke dapur dan mengambil tasnya. Ia baru sadar kalau tasnya ringan. Ia memeriksa isi tasnya dan sangat terkejut.

“Astagaaa… kenapa tasku kosong? Siapa yang ambil ikan-ikanku?”

Kuma segera berlari ke hutan. Ayah ibunya hanya menggelengkan kepala melihatnya. Di tengah jalan, Kuma berpapasan dengan tiga anak rubah adik Oksi. 

“Ada apa, Kuma?” sapa ketiga anak rubah itu.