Bobo.id – Manusia sudah melakukan migrasi sejak lama. Salah satu migrasi yang paling besar terjadi pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Kala itu, banyak penduduk Eropa yang melakukan migrasi ke Benua Amerika.
Kenapa mereka bermigrasi?
Ada banyak hal yang membuat penduduk di suatu negara melakukan migrasi, salah satunya adalah wabah, seperti yang dialami Irlandia.
Pada tahun 1840-an, Irlandia terkena wabah jamur Phytophthora infestans. Jamur ini membuat kentang (sumber makanan rakyat Irlandia) hancur dan tidak bisa dimakan.
Karena banyak kentang yang tidak bisa dimakan, ratusan ribu rakyat Irlandia kelaparan dan meninggal. Gara-gara wabah ini, jutaan penduduk Irlandia pun melakukan migrasi ke benua Amerika.
Baca juga: Migrasi Salmon, Perjalanan yang Sangat Jauh
Bagaimana cara mereka bermigrasi?
Orang yang melakukan migrasi biasanya menggunakan kapal laut, supaya bisa membawa banyak barang. Ketika sampai di tempat tujuan, mereka harus mendaftarkan diri di tempat tujuan mereka.
Pada abad ke-19, orang yang melakukan migrasi ke Amerika harus mendaftarkan diri di Pulau Ellis.
Baca juga: 5 Kota Ini Ditinggalkan Penduduknya
Saat sampai di Pulau Ellis, setiap imigran akan diperiksa keadaan fisik dan mentalnya. Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter langsung, lo!
Orang yang sehat bisa tinggal di Amerika, sedangkan orang yang punya penyakit tidak diizinkan tinggal. Dari sekian banyak imigran, tak sedikit imigran yang tidak bisa tinggal di Amerikan karena punya penyakit.
Baca juga: Candela, Kota Tua yang Butuh Penduduk
Apakah migrasi masih dilakukan?
Migrasi masih terus dilakukan hingga sekarang. Bahkan, orang yang melakukan migrasi semakin banyak. Karena hal itu, Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa pun membuat Hari Migran Internasional setiap tanggal 18 Desember.