Faktor Keselamatan
Ternyata penentuan warna stop lamp itu tidak sembarangan, lo. Warna merah pada stop lamp tersebut mengacu pada Vienna Convention on Road Traffic (1949), yaitu sebuah kesepakatan tentang kendaraan di jalan raya.
Dari kesepakatan tersebut, warna merah digunakan demi keselamatan pengendara, terutama saat menyetir di malam hari.
Baca juga : Bagaimana Cara Kerja Kantong Udara pada Mobil?
Panjang Gelombang yang Ditangkap Mata
Pada dasarnya, mata normal manusia dapat menerima spektrum warna yang panjang gelombangnya sekitar 400-700 nanometer (nm), tanpa merasa terganggu.
Nah, berdasarkan penelitian, warna merah itu memiliki panjang gelombang paling panjang dibandingkan warna lainnya. Yaitu sekitar 630 – 760 nm.
Inilah kenapa warna merah lebih mudah ditangkap oleh mata manusia.
Warna Putih Menyilaukan Mata
Stop lamp tidak menggunakan warna putih, karena sifatnya yang terlalu menyilaukan mata. Apalagi mata manusia bisa mengalami ‘kebutaan sesaat’ sekitar 3 detik, ketika terkena cahaya yang menyilaukan.
Ini sangat berbahaya bagi pengendara di belakangnya.
Perbandingan Panjang Gelombang Warna
Untuk warna lain, yuk, kita lihat perbandingan panjang gelombang warnanya di bawah ini:
Ungu: 380 – 450 nm
Biru: 450 – 495 nm
Hijau: 495 – 570 nm
Kuning: 570 – 590 nm
Jingga: 590 – 620 nm
Merah: 620 – 750 nm
Jadi, sekarang teman-teman sudah tahu, kan, kenapa lampu bagian belakang mobil berwarna merah?