Bobo.id – Pada tanggal 1 sampai 2 Jamuari kemarin, kita bisa melihat Supermoon. Pada tanggal 31 Januari nanti, kita bisa melihatnya lagi. Wah, kok bisa, ya, dalam sebulan terjadi 2 kali Supermoon?
NASA menyebut akan terjadi fenomena trilogi Supermoon. Istilah trilogi itu berarti 3 hal yang saling berkaitan. Jadi, trilogi Supermoon itu adalah fenomena Supermoon yang terjadi 3 kali.
Wah, kapan saja, ya? Ternyata 2 di antaranya sudah lewat, lo.
Supermoon pertama terjadi pada tanggal 3 Desember 2017 lalu. Supermoon kedua terjadi pada tanggal 2 Januari 2018 kemarin. Dan Supermoon ketiga sekaligus Supermoon terakhir di trilogi Supermoon ini terjadi pada tanggal 31 Januari 2018 nanti.
Supermoon Merah Biru
Supermoon pada akhir Januari nanti disebut sebagai Supermoon Merah Biru. Namun teman-teman jangan membayangkan Bulan akan berwarna setengah merah dan setengah biru, ya.
Disebut merah karena Supermoon kali ini akan terjadi berbarengan dengan gerhana bulan total. Warna Bulan akan berubah menjadi merah seperti merah darah. Disebut Supermoon Biru bukan karena Bulan berwarna biru, tapi karena saat itu merupakan supermoon kedua di bulan Januari. Jadi biru itu hanya istilah saja, teman-teman.
Perbedaan Kalender
Fenomena 2 kali Supermoon dalam sebulan memang jarang terjadi, lo. Biasanya Supermoon memang hanya terjadi sekali dalam sebulan. Nah, kira-kira mengapa bisa terjadi seperti itu? Ternyata ini dikarenakan adanya perbedaan antara kalender matahari dan kalender lunar.
Kalender matahari itu merupakan kalender yang biasa kita pakai. Satu putaran kalender matahari sama dengan 365 hari. Sedangkan kalender lunar itu berbeda. Satu putaran kalender lunar sama dengan 12 putaran revolusi Bulan, yaitu sekitar 354 hari lebih 10 jam 49 menit.
Siklus Metonik