Proses Sebuah Kayu Menjadi Kertas

By willa widiana, Kamis, 4 Januari 2018 | 09:43 WIB
Perjalanan Sebuah Kayu Menjadi Kertas (willa widiana)

Bobo.id – Teman-teman pasti sudah tahu kalau kertas itu terbuat dari kayu. Namun, Teman-teman sudah tahu belum, bagaimana perjalanan sebuah kayu menjadi kertas? Jika belum, ayo kita cari tahu bersama!

Kayu Campuran

Kayu untuk membuat kertas itu ada dua jenis, yakni kayu keras dan kayu lunak.

Kertas yang terbuat dari kayu keras enak digunakan, namun mudah robek.

Kertas yang terbuat dari kayu lunak cukup kuat, namun tidak terlalu nyaman saat digunakan.

Untuk membuat kertas yang kuat dan enak digunakan, kayu keras dan kayu lunak pun dicampurkan menjadi satu.

Baca Juga: Pesawat Kertas di Zaman Dulu

Dihancurkan dan Diolah

Kayu-kayu itu akan dimasukkan ke dalam mesin pengupas kulit kayu. Setelah itu, barulah kayu dimasukkan ke dalam mesin penghancur.

Kayu yang sudah hancur akan dimasukkan ke dalam wadah yang berisi bahan kimia. Kedua bahan itu akan diaduk hingga menjadi adonan kertas.

Selanjutnya, adonan kertas akan dimasukkan ke dalam mesin pengolah adonan.

Baca Juga: Bagaimana Kertas Ditemukan?

Dicetak dan Digilas

Adonan kertas akan diberi pewarna atau pemutih. Setelah itu, adonan dialirkan ke cetakan penampis. Di sini, adonan kertas akan diaduk lagi hingga kental.

Jika sudah, adonan kertas akan dimasukkan ke dalam mesin penggilas.

Di sini, adonan kertas digilas hingga berbentuk kertas basah. Kertas basah itu akan dimasukkan ke dalam mesin silinder pengempa untuk dikeringkan.

Baca Juga: Rahasia Penjepit Kertas Tidak Tenggelam

Dihaluskan dan Digulung

Kertas yang sudah kering akan dihaluskan permukaannya. Proses penghalusan ini dilakukan di mesin kalender. Setelah proses penghalusan selesai, kertas akan digulung. Kertas gulungan ini biasanya dipotong-potong menjadi kertas lembaran atau buku.

Nah, Teman-teman, seperti itulah perjalanan sebuah kayu menjadi kertas.

O iya, Teman-teman, kertas itu kan terbuat dari pohon. Seperti kita tahu, jumlah pohon di Bumi sudah semakin sedikit. Jadi, mulai sekarang, kita harus lebih hemat dalam menggunakan kertas, ya!

Teks: Dwi/Willa, Ilustrasi: Dok. Majalah Bobo