Bobo.id – Sama seperti hewan darat, hewan air juga suka pipis. Bedanya, air pipis hewan air akan langsung tercampur dengan air disekitarnya.
Bagi kepiting lumpur, air pipis itu bisa dijadikan alat untuk mendeteksi kedatangan pemangsa!
Air Keruh
Kepiting lumpur hidup di sungai yang keruh. Saking keruhnya, kita tidak bisa melihat benda yang ada di depan mata.
Bagi kepiting biru (hewan yang suka memangsa kepiting lumpur), air keruh sangat menguntungkan. Berkat air keruh, mereka bisa memangsa hewan dengan mudah.
BACA JUGA: Kepiting Makan Burung
Supaya tidak dimangsa, kepiting lumpur akan mendeteksi kedatangan kepiting biru lewat air pipisnya.
Saat kepiting lumpur mendeteksi air pipis kepiting biru, mereka akan segera bersembunyi. Kalau tidak, mereka bisa jadi makanan kepiting biru.
Indra Perasa
Setelah makan, tubuh kepiting biru akan mencerna makanan itu dengan bahan kimia khusus. Setelah digunakan, bahan kimia itu akan keluar dengan air pipis kepiting biru.
Kepiting lumpur punya benda unik yang bisa mendeteksi bahan kimia di dalam air. Benda unik ini ada di antena, mulut, dan kaki kepiting lumpur.
BACA JUGA: Kenapa Kepiting Jalannya Miring?
Kepiting lumpur menggunakan benda unik ini untuk mendeteksi bahan kimia yang ada di dalam air pipis kepiting biru.
Jadi, kepiting lumpur bisa tahu kalau di sekitarnya ada kepiting biru. Tak hanya itu, benda unik ini juga bisa mendeteksi makanan yang telah dimakan oleh kepiting biru sebelumnya. Canggih, kan!
Lebih Kuat
Kepiting biru suka makan kepiting lumpur. Kepiting biru yang sudah makan kepiting lumpur akan mengeluarkan air pipis yang lebih kuat.
Air pipis yang lebih kuat ini membuat benda unik di tubuh kepiting lumpur mendapat sinyal lebih kuat.
BACA JUGA: Kepiting yang Mirip Cheerleader
Sinyal yang lebih kuat ini membuat kepiting lumpur ketakutan. Saking takutnya, para kepiting lumpur akan bersembunyi dan berhenti makan.
Bagi kepiting lumpur, sinyal yang kuat itu merupakan tanda bahaya yang lebih besar.
Itulah, sedikit kisah tentang kepiting lumpur yang bisa mendeteksi kedatangan pemangsa dari air pipisnya.
Sumber: nytimes.com, Foto: Creative Commons