Melalui sihir, mereka berubah menjadi serigala hitam untuk memudahkannya mewujudkan niatnya.
Sekali berubah, menurut kepercayaan lama, akan terus menyimpan kekuatan dan kelicikan serigala.
Dijadikan Cerita Novel
Di abad I SM, Virgil sebagai penulis Latin yang pertama kali menyebut soal mitos ini. Kemudian cerita tentang manusia serigala ini pun diikuti oleh Propertius, Servius, dan Petronius.
Petronius bertutur tentang manusia serigala dalam bentuk sastra roman Satyricon.
Dengan cerita tambahan tentang terang bulan, pekuburan, dan luka abadi setelah kembali jadi manusia membuat cerita itu sebagai bacaan hiburan.
Sebagian tradisi Roma dan Yunani menganggap manusia berubah jadi serigala sebagai hukuman dewa, karena ia telah mempersembahkan korban berupa manusia.
Meski baru abad XVIII cerita tentang manusia serigala diterbitkan, bukan berarti orang berkurang minat terhadap manusia serigala.
Justru kepercayaan itu makin kuat, bahkan sering diterima sebagai kebenaran, bukan fiksi.
Baca juga: Serigala Tua dan Kambing Cerdik
Macam-macam Manusia Serigala