5 Kemiripan Indonesia dengan Negara-negara Asean Lainnya

Bobo.id – Indonesia merupakan anggota dari ASEAN. Ternyata, ada lima kemiripan antara Indonesia dan negara-negara Asean lainnya, lo!

Kesamaan 1 – Ketupat dan Patopat

Indonesia punya ketupat, begitu pun Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina.

Ketupat biasanya dimakan dengan rendang, sate, atau opor ayam.

Di Filipina, ketupat disebut patopat. Bentuknya segitiga dan dibungkus daun pisang.

Patopat suka dijadikan  bekal makan siang oleh masyarakat Filipina, lo!

Kesamaan 2 – Tari Zapin

Tari Zapin berasal dari Arab dan Gujarat.

Pada zaman dulu, banyak pedagang Arab yang datang ke Asia.

Akhirnya, Tari Zapin pun berkembang di beberapa negara Asia.

Kini, Tari Zapin ada di Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.

Kesamaan 3 – Senjata

Keris memang identik sebagai senjata tradisional Jawa. Namun, senjata ini tak hanya ada di Jawa.

Brunei  Darussalam, Filipina, Kamboja, dan Thailand juga punya senjata yang sama.

Bentuknya sangat mirip yang beda hanya namanya saja.

Konon, senjata yang mirip keris itu merupakan efek dari perluasan wilayah yang dilakukan Kerajaan Majapahit.

Kesamaan 4 – Candi

Indonesia punya Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Kedua candi ini punya saudara, lo.

Nama saudaranya adalah Candi Luang Prabang di Filipina, Candi Bagan di Myanmar, dan Candi Angkor Wat di Kamboja.

O iya, mereka semua adalah warisan kebudayaan Hindu dan Budha, ratusan tahun lalu.

Agama Hindu dan Budha dibawa oleh pedagang India dan Tiongkok yang dulu datang ke daerah Asia Tenggara.

Kesamaan 5 – Tubuh dan Bahasa

Bentuk tubuh warga Asia Tenggara sebenarnya tak jauh berbeda, lo!

Kita sama-sama punya rambut berwarna hitam.

Sama-sama punya kulit yang berwarna kuning hingga sawo matang.

Selain tubuh, bahasanya juga banyak kesamaan, lo!

Bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu di Malaysia sangat mirip.

O iya, bahasa Indonesia juga punya beberapa kemiripan dengan bahasa Tagalog dari Filipina.

Kesamaannya bisa dilihat di tabel bawah ini!

_{Sumber: Dok. Majalah Bobo, Foto: Creative Commons}