Beberapa tahun pun berlalu. Peri Tercantik mulai terbiasa dengan kehidupannya yang sepi. Ia mematuhi semua perintah Lagree dan perlahan-lahan mulai melupakan Raja Hungaria, ayahnya, dan istananya.
Suatu hari, saat lewat di dekat air mancur di kebun, ia melihat sinar matahari jatuh di atas permukaan air. Dari pantulan itu, muncullah pelangi yang sangat indah. Ia berdiri mengagumi pelangi itu. Tiba-tiba, ia mendengar suara pemuda yang berasal dari pusat sinar.
Suara itu memperkenalkan dirinya. Ia juga menceritakan asal usulnya dengan suara yang indah. Peri Tercantik menduga, pastilah pemuda itu juga sangat tampan.
“Namaku Pangeran Pelangi. Orangtuaku berhutang budi pada Peri Lagree yang kejam. Sebagai bayarannya, peri itu mengambil tubuhku selama beberapa tahun. Tubuhku disimpan dan dikurung di sebuah istana yang sulit ditemukan.”