Reaksi Orang Zaman Dulu, Saat Menghadapi Gerhana

By willa widiana, Jumat, 23 Februari 2018 | 14:22 WIB
Reaksi Orang Zaman Dulu, Saat Menghadapi Gerhana (willa widiana)

Bobo.id – Beberapa waktu lalu, Super Blue Blood Moon terjadi di Indonesia.

Kejadian alam ini pun diabadikan banyak orang.

Bahkan, ada orang asing yang sengaja datang ke Indonesia untuk menyaksikan kejadian alam ini.

Namun, orang zaman dulu punya reaksi yang berbeda-beda saat menghadapi gerhana.

Kira-kira... seperti apa reaksi orang zaman dulu saat menghadapi gerhana? Kita cari tahu, yuk!

BACA JUGA: Apakah Gerhana Matahari Total Aman Dilihat?

Tiongkok

Menurut orang Tiongkok zaman dulu, gerhana disebabkan oleh seekor naga.

Naga itu akan memakan Matahari atau Bulan.

Supaya Matahari dan Bulan kembali, naga itu pun harus diusir.

Rakyat Tiongkok zaman dulu mengusir naga itu dengan menabuh bunyi-bunyian dan menembakkan panah ke atas langit.

Konon, dua cara itu ampuh untuk mengusir naga yang akan memakan Matahari dan Bulan.

BACA JUGA: Penampakan Gerhana Bulan Super Blue Blood Moon dari Beberapa Daerah

Jepang

Masyarakat Jepang punya tradisi yang berbeda.

Saat gerhana tiba, mereka akan menutup sumur dan sumber mata air yang ada disekitarnya.

Menurut masyarakat Jepang zaman dulu, gerhana adalah peristiwa turunnya racun dari langit.

Supaya racun itu tidak melukai mereka, sumber air dan sumur pun harus ditutup rapat.

BACA JUGA: Kenapa Gerhana Tidak Terjadi Setiap Bulan Purnama dan Bulan Baru?

India

Masyarakat India zaman dulu percaya, bahwa gerhana disebabkan oleh naga yang menelan Matahari dan Bulan.

Supaya Matahari dan Bulan bisa bertahan, masyarakat India zaman dulu akan menceburkan diri mereka ke dalam air sebatas leher.

Ketika berada di dalam air, mereka akan berdoa, supaya Matahari dan Bulan tidak dimakan oleh naga.

BACA JUGA: Ada Berapa Jenis Gerhana Matahari?

Indonesia

Kalau masyarakat Indonesia zaman dulu, khususnya Jawa, percaya bahwa gerhana disebabkan oleh Batara Kala.

Ia adalah raksasa jahat yang punya keinginan memakan Matahari dan Bulan.

Supaya Matahari dan Bulan tidak ditelah oleh Batara Kala, masyarakat Jawa biasanya membunyikan kentongan.

Konon, cara ini ampuh untuk mengusir Batara Kala.

Itulah reaksi orang zaman dulu saat menghadapi gerhana. Unik-unik, ya!

Teks: Dwi/Willa, Foto: pixabay.com