Kumbang Gitar, Penghuni Hutan Hujan di Asia Tenggara

By Sylvana Toemon, Kamis, 15 Maret 2018 | 03:10 WIB
Kumbang gitar (Mormolyce phyllodes) (Sylvana Toemon)

Selain sayapnya yang mirip gitar, kumbang ini memiliki ciri khas lain, yaitu antenanya yang panjang. Panjang antenanya melebihi panjang tubuhnya.

Tubuh kumbang ini sepanjang 6 sampai 10 cm. Kumbang ini dapat mengeluarkan cairan yang beraroma tak sedap apabila ada yang menyerangnya.

BACA JUGA: Kumbang Kura-Kura yang Cantik

Metamorfosis

Kumbang ini mengalami metamorfosis. Sebelum menjadi kumbang gitar, fauna ini menjalani hidupnya sebagai larva.

Perkembangan larva berlangsung selama 8 sampai 9 bulan. Setelah itu menjadi kepompong selama 8 sampai 10 minggu.

BACA JUGA: Makhluk Pemakan Styrofoam

Koleksi Berharga Mahal

Bentuk unik kumbang gitar membuat banyak orang yang ingin mengoleksinya.

Pada pertengahan abad ke-19, kumbang ini dijual di Eropa dengan harga yang mahal sekali.

Akibatnya banyak orang yang memburunya untuk dijual kepada kolektor.

Pada tahun 1990, kumbang gitar termasuk dalam daftar hewan langka yang harus dilestarikan.

Syukurlah pada tahun 1996 kumbang ini jumlahnya bertambah banyak sehingga tidak lagi menjadi hewan langka.