Peneliti Rencananya Akan Menaburkan Garam ke Atmosfer, Untuk Apa, ya?

By Cirana Merisa, Kamis, 29 Maret 2018 | 07:15 WIB
Garam membantu menarik bakteri keluar sekaligus menghalangi bakteri masuk. (Cirana Merisa)

Para peneliti akan lebih dulu menggiling garam menjadi partikel-partikel kecil.

Setelah itu, garam akan dilepaskan ke troposfer atas.

Troposfer sendiri merupan salah satu lapisan atmosfer tempat pesawat terbang saat kondisi awan tidak mendukung.

Nah, karena garam bersifat reflektif, maka sinar matahari yang memancar ke Bumi akan dipantulkan.

Meskipun begitu, garam tidak akan menghalangi secara keseluruhan.

Maka itu, akan tetap ada cahaya matahari yang masuk ke Bumi walaupun jumlahnya lebih sedikit.

Dengan cara ini, kemungkinan besar Bumi tidak akan terlalu panas seperti sekarang.

BACA JUGA: Efek Buruk Pemanasan Global di Negeri Sinterklas

Bukan yang Pertama

Sebenarnya, ide menaburkan sesuatu ke atmosfer Bumi ini bukan yang pertama, lo.

Sebelumnya, ada juga peneliti yang merencanakan untuk menyuntikkan partikel kecil yaitu aerosol ke stratosfer.

Stratosfer sendiri merupakan salah satu lapisan atmosfer yang berada di atas troposfer.

Sedangkan kegunaan aerosol diyakini sama seperti garam dapur, yaitu memantulkan cahaya matahari sehingga bisa mendinginkan Bumi.

Namun, banyak peneliti yang menentang ide aerosol ini.

Karena ternyata aerosol lebih berbahaya untuk kesehatan kita dan juga lapisan ozon Bumi.

BACA JUGA: Semut Bisa Menyelamatkan Bumi dari Pemanasan Global

Sumber: Kompas.com