Bobo.id – Dari dulu sampai sekarang, kita masih membutuhkan kertas. Baik untuk kebutuhan sekolah, seperti buku tulis dan buku pelajaran, serta kebutuhan lainnya yang banyak digunakan orang dewasa.
Nah, kertas-kertas itu biasanya dibuat dari serat kayu atau tanaman berserat lainnya seperti bambu.
Karena sudah banyak digunakan untuk membuat kertas, kondisi hutan saat ini semakin menipis.
Oleh sebab itu, ada seorang profesor yang mencari sumber lain, selain tanaman, yang berasal dari alam, yang bisa diolah juga menjadi kertas.
Melihat kambing-kambing sedang asyik mengunyah rumput di Pulau Kreta, seorang profesor bernama Alexander Bismarck dari Universitas Wina pun mendapatkan ide.
Ia berpikir bisa membuat kertas dari kotoran hewan. Wah, kok bisa, ya?
BACA JUGA : 7 Bahan yang Digunakan untuk Menulis Sebelum Ada Kertas
Kotoran Hewan Mengandung Selulosa
Kertas biasanya dibuat dari tanaman berserat yang mengandung selulosa.
Nah, menurut Prof. Bismarck, kotoran hewan diketahui mengandung selulosa juga.
Bahkan, hampir 40 persen zat yang ada di feses hewan tertentu merupakan selulosa.
Sebab, hewan memakan biomassa atau bahan bilogis yang berasal dari organisme atau makhluk hidup kelas rendah yang mengandung selulosa.
Kemudian makanan itu dikunyah dan bercampur dengan enzim dan asam yang ada di perutnya. Kemudian, setelah itu keluarlah kotoran.
BACA JUGA : Asal-usul Origami, Seni Melipat Kertas
Pembuatan Kertas yang Lebih Murah dan Mudah
Prof. Bismarck dan temannya melakukan percoba kepada kotoran hewan kuda, sapi, dan gajah.
Dari percobaan tersebut, mereka menemukan bahwa proses pembuatan kertas dari kotoran hewan tadi adalah lebih murah dan mudah dibandingkan pembuatan kertas dari pohon.
Kertas Ramah Lingkungan
Produk kertas dari kotoran hewan disebut sebagai produk yang ramah lingkungan.
Sebab kita bisa memanfaatkan sesuatu yang selama ini terbuang begitu saja.
Tidak hanya itu, pembuatan kertas dari kotoran hewan juga tidak menggunakan bahan kimia yang banyak karena sebelumnya sudah dibantu oleh proses pencernaan hewan.
BACA JUGA : Ke Mana Perginya Kotoran yang Kita Buang di Dalam Toilet Pesawat?